PEMERIKSAAN KANDUNGAN FORMALIN PADA PERALATAN MAKAN MELAMIN
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
ZEN, AGIL HUSAENI FUAD
Subject
KTI DIII-Analis Kesehatan/TLM
Datestamp
2020-05-04 02:28:56
Abstract :
Mangkuk merupakan peralatan makan yang sering digunakan sehari-hari, salah satunya adalah mangkuk yang terbuat dari bahan melamin. Melamin adalah senyawa polimer yang merupakan gabungan formaldehid dan fenol. senyawa melamin ini rentan terhadap panas, sinar ultra violet dan gesekan karena dapat mendepolimerisasi menjadi formaldehid dan fenol yang menjadi residu yang tidak bersenyawa sempurna. Akibat proses ini partikel-partikel formaldehide muncul kembali sebagai monomer beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bersifat eksperimen, sampel di ambil dari beberapa rumah tangga yang telah digunakan selama kurang lebih 6 bulan, sampel dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air sampai bersih, untuk mengidentifikasi formalin digunakan metode asam kromatofat dan kalium permanganat, Sedangkan untuk mengetahui kadar formalin menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode asam kromatofat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan formalin dari peralatan makan melamin yang telah lama digunakan dengan direndam pada suhu 90o C selama 20 menit. Hasil dari penelitian ini didapatkan kandungan formalin 6,459; 12,935; 4,417; 7,326; 9,697; 9,719; 10,520; 17,985; 3,078 dan 0, 190 ppm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan formalin pada peralatan makan melamin yang telah lama digunakan dengan menggunakan suhu 90° dengan perendaman 20 menit didapatkan kadar tertinggi sebesar 17, 985 ppm dan kadar terendah 0, 190 ppm. Kata Kunci : Melamin, Formaldehide, Asam kromatofat, Kalium permanganat, Spektrofotometer UV-Vis
Mangkuk merupakan peralatan makan yang sering digunakan sehari-hari, salah satunya adalah mangkuk yang terbuat dari bahan melamin. Melamin adalah senyawa polimer yang merupakan gabungan formaldehid dan fenol. senyawa melamin ini rentan terhadap panas, sinar ultra violet dan gesekan karena dapat mendepolimerisasi menjadi formaldehid dan fenol yang menjadi residu yang tidak bersenyawa sempurna. Akibat proses ini partikel-partikel formaldehide muncul kembali sebagai monomer beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Penelitian ini bersifat eksperimen, sampel di ambil dari beberapa rumah tangga yang telah digunakan selama kurang lebih 6 bulan, sampel dicuci terlebih dahulu dengan menggunakan sabun kemudian dibilas dengan air sampai bersih, untuk mengidentifikasi formalin digunakan metode asam kromatofat dan kalium permanganat, Sedangkan untuk mengetahui kadar formalin menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan metode asam kromatofat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan formalin dari peralatan makan melamin yang telah lama digunakan dengan direndam pada suhu 90o C selama 20 menit. Hasil dari penelitian ini didapatkan kandungan formalin 6,459; 12,935; 4,417; 7,326; 9,697; 9,719; 10,520; 17,985; 3,078 dan 0, 190 ppm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kandungan formalin pada peralatan makan melamin yang telah lama digunakan dengan menggunakan suhu 90° dengan perendaman 20 menit didapatkan kadar tertinggi sebesar 17, 985 ppm dan kadar terendah 0, 190 ppm. Kata Kunci : Melamin, Formaldehide, Asam kromatofat, Kalium permanganat, Spektrofotometer UV-Vis
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
