PEMERIKSAAN KADAR BIOLOGYCAL OXYGEN DEMAND (BOD) PADA AIR SUMUR
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA
Author
YUNIAR, REIKA TRIANI
Subject
KTI DIII-Analis Kesehatan/TLM
Datestamp
2020-05-05 04:45:59
Abstract :
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram/Liter (mg/L) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. BOD menunjukkan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pada waktu melakukan proses dekomposisi bahan organik yang ada di perairan. Penelitian ini bersifat deskriptif, sampel berasal dari air sumur warga di jl.Cilolohan kecamatan Tawang Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah titrasi iodometri. Sampel air sumur dititrasi dengan Na2S2O3 0,025 N dari warna kuning sampai warna biru tepat hilang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar BOD air sumur warga secara kuantitatif. Pada hasil penelitian didapatkan kadar BOD yang berbeda-beda yaitu untuk air sumur A, B, C, D dan E berurutan 2,427; 3,307; 4,087; 2,127; 3,777 mg O2/L. Perbedaan kadar BOD tersebut dapat disebabkan banyak faktor seperti limbah rumah tangga, terlalu dekatnya dengan pembuangan sampah, ataupun terlalu dekat dengan selokan air kotor (sawage). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air, untuk sumur A dan sumur D termasuk kedalam golongan II dengan kadar maksimal BOD sebesar 3 mg O2/L. Sedangkan air sumur B,C dan E termasuk kedalam golongan III dengan kadar maksimal BOD sebesar 6 mg O2/L. Kata Kunci : BOD, Air Sumur, Pencemaran, Kualitas Air, Titrasi Iodometri
Biochemical Oxygen Demand (BOD) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram/Liter (mg/L) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri, sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. BOD menunjukkan banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme pada waktu melakukan proses dekomposisi bahan organik yang ada di perairan. Penelitian ini bersifat deskriptif, sampel berasal dari air sumur warga di jl.Cilolohan kecamatan Tawang Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah titrasi iodometri. Sampel air sumur dititrasi dengan Na2S2O3 0,025 N dari warna kuning sampai warna biru tepat hilang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kadar BOD air sumur warga secara kuantitatif. Pada hasil penelitian didapatkan kadar BOD yang berbeda-beda yaitu untuk air sumur A, B, C, D dan E berurutan 2,427; 3,307; 4,087; 2,127; 3,777 mg O2/L. Perbedaan kadar BOD tersebut dapat disebabkan banyak faktor seperti limbah rumah tangga, terlalu dekatnya dengan pembuangan sampah, ataupun terlalu dekat dengan selokan air kotor (sawage). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air, untuk sumur A dan sumur D termasuk kedalam golongan II dengan kadar maksimal BOD sebesar 3 mg O2/L. Sedangkan air sumur B,C dan E termasuk kedalam golongan III dengan kadar maksimal BOD sebesar 6 mg O2/L. Kata Kunci : BOD, Air Sumur, Pencemaran, Kualitas Air, Titrasi Iodometri
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
