Abstract :
Gerakan literasi merupakan salah satu program dari pemerintah Kota Surabaya yang berkerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Gerakan literasi dilakukan karena rendahnya minat dan budaya baca masyarakat ditengah teknologi semakin maju yang dapat mengakibatkan anak malas untuk membaca buku. Mereka lebih senang bermain gadget, menonton televisi dan mengakses internet. Gerakan Literasi tersebut dilaksanakan di Taman Bacaan Masyarakat. TBM dibangun dan dikembangkan didaerah pemukiman padat penduduk agar akses literasi mudah dijangkau oleh masyarakat. Penelitian ini mendeskripsikan tentang gerakan literasi untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknikaanalisis data adalah reduksi data, display data, danapenarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Gerakan literasi untuk meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat di TBM Dukuh Pakis, Surabaya diwujudkan dalam berbagai kegiatan antara lain: Membaca buku bersama, memberikan motivasi melalui kegiatan mendongeng, menari dan olahraga, serta mengadakan kegiatan bimbingan belajar. 2) Faktor yang mempengaruhi gerakan literasi yaitu : Faktor pendukung yang meliputi koleksi buku bacaan yang memadai, keterlibatan masyarakat dalam gerakan literasi, dan pelayanan pengelolaayang ramah, Faktor penghambat meliputi ruang TBM yang kurang, kurangnya pendampingan dalam pelaksanaan pogram, kurang fokus dalam pembelajaran karena anak-anak sering bermain gadget, lingkungan kurang mendukung karena berada dalam pemukiman yang padat penduduk. 3) Dampak gerakan literasi yang terlihat anatara lain : masyarakat dapat dengan mudah membaca dan meminjam buku, menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat, lingkungan tempat tinggal yang padat penduduk bisa lebih dekat dengan buku.Kata Kunci: Gerakan literasi, Minat dan budaya baca, Taman Bacaan Masyarakat