PENGGUNAAN EKSTRAK METANOL TUMBUHAN PAKU PERAK (Pityrogramma calomelanos) SEBAGAI PENGENDALIAN ORGANIK DALAM PENURUNAN LAJU KOROSI BAJA ASTM A36
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Surabaya
Author
Anarima Nudiyah Amburika (STUDENT ID : 15030234019)
(LECTURER ID : 0020076504)
(LECTURER ID : 0020076504)
Subject
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Datestamp
2022-12-23 14:41:34
Abstract :
Korosi dapat menyebabkan kerusakanlingkungan, sehingga perlu adanya proses pencegahan menggunakan inhibitor korosi.Inhibitor korosi merupakan suatu zat yang ditambahkan terhadap suatu logamuntuk penurunan laju korosi. Inhibitor korosi berasal dari senyawa organik dananorganik. Inhibitor organik dalampenurunan laju korosi telah banyak diteliti karena ramah lingkungandibandingkan dengan inhibitor anorganik.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan efisiensi inhibisikorosi dari ekstrak metanol tumbuhan paku perak (P. calomelanos)terhadap baja ASTM A36 dalam larutan 3% NaCl. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Ekstrak metanoltumbuhan paku perak telah dilakukan pengujian fitokimia untuk mengetahui adanyakandungan senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Metode yangdigunakan adalah metode kehilangan berat (weight loss) dengan waktuperendaman selama 6 hari. Data konsentrasi ekstrak dan laju korosi dianalisissecara statistika varian satu arah (ANOVA) untuk menentukan signifikansipengaruh ekstrak metanol terhadap laju korosi baja. Hasil uji fitokimiamenunjukkan bahwa ekstrak metanol tumbuhan paku perak menghasilkan senyawafenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Hasil penelitian menunjukkanbahwa efisiensi inhibisi mencapai 57,27%pada konsentrasi 2500 ppm. Peristiwa adsorpsi isotermal yang terjadi termasukdalam jenis adsorpsi isotermal Langmuir. Dengan demikian ekstrak metanoltumbuhan paku perak berpotensi sebagai inhibitor korosi. Kata-katakunci: Pityrogramma calomelanos, ekstrak metanol, uji fitokimia, pengendalian organik, metodekehilangan berat (weight loss), baja ASTM A36.
Korosi dapat menyebabkan kerusakanlingkungan, sehingga perlu adanya proses pencegahan menggunakan inhibitor korosi.Inhibitor korosi merupakan suatu zat yang ditambahkan terhadap suatu logamuntuk penurunan laju korosi. Inhibitor korosi berasal dari senyawa organik dananorganik. Inhibitor organik dalampenurunan laju korosi telah banyak diteliti karena ramah lingkungandibandingkan dengan inhibitor anorganik.Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui konsentrasi dan efisiensi inhibisikorosi dari ekstrak metanol tumbuhan paku perak (P. calomelanos)terhadap baja ASTM A36 dalam larutan 3% NaCl. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Ekstrak metanoltumbuhan paku perak telah dilakukan pengujian fitokimia untuk mengetahui adanyakandungan senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, tanin, dan saponin. Metode yangdigunakan adalah metode kehilangan berat (weight loss) dengan waktuperendaman selama 6 hari. Data konsentrasi ekstrak dan laju korosi dianalisissecara statistika varian satu arah (ANOVA) untuk menentukan signifikansipengaruh ekstrak metanol terhadap laju korosi baja. Hasil uji fitokimiamenunjukkan bahwa ekstrak metanol tumbuhan paku perak menghasilkan senyawafenolik, flavonoid, alkaloid, tannin, dan saponin. Hasil penelitian menunjukkanbahwa efisiensi inhibisi mencapai 57,27%pada konsentrasi 2500 ppm. Peristiwa adsorpsi isotermal yang terjadi termasukdalam jenis adsorpsi isotermal Langmuir. Dengan demikian ekstrak metanoltumbuhan paku perak berpotensi sebagai inhibitor korosi. Kata-katakunci: Pityrogramma calomelanos, ekstrak metanol, uji fitokimia, pengendalian organik, metodekehilangan berat (weight loss), baja ASTM A36.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
