Uji Produksi IAA pada Galur Isolat Bakteri Produsen IAA Rhizosfer Jagung (Zea mays) Melalui Induksi Mutasi
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Surabaya
Author
DITA AGUS TRIYANA (STUDENT ID : 18030244023)
(LECTURER ID : 0022116702)
(LECTURER ID : 0022116702)
Subject
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Datestamp
2022-12-23 14:49:02
Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV pada produksi IAA oleh bakteri rhizosfer tanaman jagung. Bakteri rhizosfer diperoleh dengan cara isolasi tanah di sekitar tanaman jagung berusia 6 minggu. Setelah itu, dilakukan karakterisasi sesuai dengan ciri morfologi yang berbeda tiap cawan, kemudian dilakukan peremajaan untuk didapatkan isolat murni. Uji potensi bakteri penghasil IAA dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media NB diagitasi dengan shaker selama 24 jam ditambahkan reagen Salkowsky, lalu disentrifugasi selama 10 menit. Nilai absorbansi terendah pada isolat diberi perlakuan mutasi sinar UV dan dilakukan kembali uji produksi IAA. Karakterisasi bakteri menghasilkan 5 isolat bakteri yang memiliki ciri berbeda satu sama lain. Nilai absorbansi isolat galur induk yang menghasilkan IAA terendah diperoleh pada kode isolat I5(2) dengan rata-rata 1,64 ppm. Isolat tersebut dilakukan penyinaran UV selama 10, 20, dan 30 menit. Penyinaran UV selama 10 menit (0,12 ppm) tidak berbeda nyata dengan penyinaran selama 20 menit (0,76 ppm). Penyinaran selama 30 menit (5,22 ppm) dapat menghasilkan konsentrasi IAA tertinggi. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa mutasi bakteri pada rhizosfer jagung dengan penyinaran 30 menit merupakan perlakuan paling tepat untuk mendapatkan konsentrasi IAA tertinggi. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV sebagai mutagen pada produksi IAA oleh isolat bakteri rhizosfer jagung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV pada produksi IAA oleh bakteri rhizosfer tanaman jagung. Bakteri rhizosfer diperoleh dengan cara isolasi tanah di sekitar tanaman jagung berusia 6 minggu. Setelah itu, dilakukan karakterisasi sesuai dengan ciri morfologi yang berbeda tiap cawan, kemudian dilakukan peremajaan untuk didapatkan isolat murni. Uji potensi bakteri penghasil IAA dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada media NB diagitasi dengan shaker selama 24 jam ditambahkan reagen Salkowsky, lalu disentrifugasi selama 10 menit. Nilai absorbansi terendah pada isolat diberi perlakuan mutasi sinar UV dan dilakukan kembali uji produksi IAA. Karakterisasi bakteri menghasilkan 5 isolat bakteri yang memiliki ciri berbeda satu sama lain. Nilai absorbansi isolat galur induk yang menghasilkan IAA terendah diperoleh pada kode isolat I5(2) dengan rata-rata 1,64 ppm. Isolat tersebut dilakukan penyinaran UV selama 10, 20, dan 30 menit. Penyinaran UV selama 10 menit (0,12 ppm) tidak berbeda nyata dengan penyinaran selama 20 menit (0,76 ppm). Penyinaran selama 30 menit (5,22 ppm) dapat menghasilkan konsentrasi IAA tertinggi. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa mutasi bakteri pada rhizosfer jagung dengan penyinaran 30 menit merupakan perlakuan paling tepat untuk mendapatkan konsentrasi IAA tertinggi. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh berbagai lama waktu penyinaran UV sebagai mutagen pada produksi IAA oleh isolat bakteri rhizosfer jagung.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
