DETAIL DOCUMENT
Karakteristik Bahasa Suluk dan Janturan dalam Pagelaran Wayang Purwa Jawa Timuran Lakon Resa Saputra Oleh Ki Dalang Bambang Sugia.
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Surabaya
Author
PARAMITHA DEWI INDRANINGTYAS (STUDENT ID : 16070835048)
(LECTURER ID : 0010065707)
Subject
Pascasarjana 
Datestamp
2022-12-23 14:44:48 
Abstract :
ABSTRAKIndraningtyas,Paramitha Dewi. Karakteristik BahasaSuluk dan Janturan dalam Pagelaran Wayang Purwa Jawa Timuran Lakon Resa SaputraOleh Ki Dalang Bambang Sugia. Tesis. Program StudiPendidikan Bahasa dan Sastra. Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.Pembimbing: (1) Prof. Dr. Udjang Pairin, M.Pd dan Dr. Maria Mintowati, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengkajikarakteristik bahasa suluk dan janturan Ki Bambang Sugia ditinjau dariaspek sosiopragmatiknya, sebab aspek bahasa sebagai media ekspresi seninyabegitu variatif. Hal-hal yang menjadi pokok perhatian meliputi: (1) bentukvariasi bahasa, (2) bentuk dan fungsi diksi/ungkapan (3) makna yang terkandungdalam bahasa suluk dan janturanoleh Ki Bambang Sugia.Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kualitatif. Data penelitian ini berupa tuturan dalang yang berupakata-kata, frasa dan kalimat. Sumber data penelitian ini berupa rekamanpertunjukan wayang purwa oleh Ki Bambang Sugia. Teknik pengumpulan datadilakukan dengan metode simak dan catat. Serangkaian teknik penjaringan di atasmenghasilkan data terpilih (koleksi data) kemudian dilakukan analisis datadengan menggunakan teknik reduksi data (transkripsi data, seleksi data,kodifikasi data, dan klasifikasi data). Transkripsi data (rekaman VCD wayangpurwa) merupakan kegiatan pengubahan dari data rekaman lisan ke dalam tekstulisan dengan penyesuaian ke dalam sistem ejaan bahasa Jawa yang berlaku. Daritranskip data tersebut dilakukan pembacaan dan pemahaman mendalam untukkemudian diseleksi serta dipilah berdasarkan kelompok data yang dibutuhkanserta diberikan kode sebagai identitas data (bentuk variasi bahasa, bentuk danfungsi diksi/ungkapan dan makna implikatur). Sebagai tindak lanjutnya kegiataninterpretasi data dilakukan secara rinci berdasarkan teori yang diacu kemudiandisimpulkan sebagai laporan penelitian.Berdasarkan hasil analisis datapenelitian dihasilkan simpulan sebagai berikut: Bentuk Register bahasa suluk dalam pertunjukan wayang purwalakon Resa Saputra oleh Ki Bambang Sugia terbagi menjadi 6 (enam) bagian yaitu pelungan, sendhon prabatilarsa, sendhon,bendhengan, bendhengan budhalan, dan Gendhing Wudhar. Masing-masingregister yang muncul mempunyai fungsi sesuai dengan penggunaannya. Pelungan berfungsi sebagai doa pembuka, sendhon prabatilarsa merupakan lanjutandari suluk pelungan, sendhon untuk menggambarkan suasanasedih dan haru, bendhenganberfungsi untukmenggambarkan suasana yang tegang dan penuh amarah, bendhengan budhalan digunakan untuk mengiringi jalannya prajurityang maju berperang, dan gendhing wudharberfungsi untuk memohon maaf.Sedangkan bentuk register pada bahasa janturanterbagi menjadi 3 (tiga) yaitu, janturan negariPurwacarita, janturan tamu, dan janturan pertapan Leburgangsa. Ketigaregister tersebut mempunyai fungsi sesuai dengan penggunaannya. Janturan negari Purwacarita dinarasikanoleh dalang pada jejer pertama untukmenggambarkan kebesaran dan keagungan negari Purwacarita, janturan tamu pada jejerkedua berfungsi untuk menceritakan tamu yang merupakan seorang nalendra dari negari sebrang.Selanjutnya janturan pertapan Leburgangsapada jejer ketiga difungsikan untukmendeskripsikan tempat pertapaan. Bentuk dan fungsi diksi/ungkapan dalambahasa suluk dan janturandalampertunjukan wayang purwa lakon Resa Saputra oleh KiBambang Sugia yaitu berupa kata denotasi, konotasi, kata khusus, kata umum,kata konkret, dan kata abstrak. Masing-masing bentuk diksi/ungkapan memilikifungsi yang bervariativ. Adapunfungsi-fungsinya meliputi: menimbulkan efek keindahan, mengkonkretkan gambaran,menimbulkan kesan religius, memperjelas maksud dan menimbulkan kesanmenghidupkan kalimat.Makna implikatur dalam bahasa sulukdalampertunjukan wayang purwa lakonResa Saputra oleh Ki Bambang Sugia diantaranya yaitu informasi, sindiran,perintah, ajakan, dan permohonan. Dari hasil analisis, penelitian tersebutdidominasi oleh implikatur informasi dan sindiran. Hal ini merupakan buktibahwa wacana suluk memiliki fungsi untuk memberikan informasi dan sindiran.Sedangkan bahasa janturan memeliki empat makna implikatur, diantaranyainformasi, sindiran, protes, dan apresiasi. Dari hasil analisis, penelitiantersebut didominasi oleh implikatur informasi dan apresiasi. Hal ini merupakanbukti bahwa bahasa janturan memiliki fungsi memberikan informasi dan apresiasi. Katakunci: wayang purwa Jawa Timuran, variasibahasa, diksi/ungkapan, implikatur  

Institution Info

Universitas Negeri Surabaya