DETAIL DOCUMENT
PRESUPPOSITION (PENGANDAIAN) DAN OTHERING (PERLAINAN) DALAM NOVEL DISTOPIA RED RISING
Total View This Week0
Institusion
Universitas Negeri Surabaya
Author
Muhammad Adam Akbar Leonandho (STUDENT ID : 14020154077)
(LECTURER ID : 0024048105)
Subject
Bahasa dan Seni 
Datestamp
2022-12-23 14:49:18 
Abstract :
Peneliti telah menganalisa konsep Wacana Kolonialisme dalam sebuah novel distopia berjudul Red Rising menggunakan metode kualitatif untuk mengumpulkan data. Othering (perlainan) digunakan untuk menjelaskan wacana kolonialisme pada novel tersebut. Peneliti menggunakan teori Focault (1990) untuk mendeskripsikan bagaimana Othering terjadi pada konsep cerita di novel. Disamping Othering, Presupposition (pengandaian) juga digunakan dalam penelitian ini. Untuk Presupposition, peneliti menggunakan teori Yule (1996) dalam menentukan enam tipe dari Presupposition tersebut. Tujuan dari penelitian ini bagaimana Othering yang merupakan bagian dari Wacana Kolonialisme terjadi pada novel distopia dimana genre ini masih terbilang baru dalam era moderen ini. Dengan menggunakan presupposition untuk memahani konsep othering dalam novel, penelitian ini fokus dalam memahami arti dalam ucapan-ucapan dengan menggunakan tipe Presupposition dan bagaimana arti dari Presuppose tersebut dapat memberikan fungsi pragmatik dalam konsep Othering. Peneliti menemukan bahwa arti pengandaian dari ucapan-ucapan dalam novel dapat menunjukkan ungkapan Othering sesuai dengan konteks yang tersedia di dalam cerita novel. Peneliti menemukan bahwa presupposition yang banyak digunakan yaitu tipe Existential Presupposition karena banyak mengandung kata ganti sifat untuk menegaskan pemikiran dan perasaan karakter kepada pembaca. Tipe lain yang terbentuk dalam cerita novel telah dipantau dengan menunjukkan bagaimana karakter menunjukkan identitas diri mereka di dalam status sosial yang ada di dalam novel. Sebagai novel distopia yang memiliki elemen Wacana Kolonialisme, Red Rising sering menggunakan penghinaan untuk mengejek atau meremehkan warna tipe status sosial lainnya. Peneliti menemukan bahwa ungkapan Othering yang digunakan di novel ini menggambarkan konsep sastra kolonialisme tentang pemimpin yang suka menindas dalam satu hierarki sosial. Pemimpin yang suka menindas telah membuat label untuk mengidentifikasikan setiap individu dalam berbagai posisi dan wewenang agar mendapatkan akses yang mudah untuk mengendalikan segalanya dalam satu sistem sosial yang terbentuk. Kesimpulannya, Othering punya peran tersendiri dalam masyarakat terjajah dengan menunjukkan bagaimana hierarki sosial bekerja dalam cerita tersebut. 

Institution Info

Universitas Negeri Surabaya