DETAIL DOCUMENT
Kajian Pastoral tentang Tongkonan sebagai Tempat Memecahkan Masalah di Lembang Parandangan
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA
Author
Upa', Julianti
Subject
BF Psychology 
Datestamp
2024-03-03 19:50:40 
Abstract :
Julianti Upa' : 2220186116, tahun 2022 telah menyusun skripsi dengan judul "Kajian Pastoral Tentang Tongkonan Sebagai Tempat Memecahkan Masalah Di Lembang" (Dibimbing oleh Bapak Ismail Banne Ringgi'. dan Bapak Simon Petrus). Dari hasil penelitian, yang dilakukan di Lembang Parandangan maka penulis menyimpulkan bahwa dalam kajian Pastoral tentang Tongkonan sebagai tempat memecahkan masalah yaitu Tongkonan bukan saja sebagai tempat tinggal akan tetapi mereka juga mengartikan Tongkonan sebagai tempat menyelesaikan masalah, dimana dalam pandangan masyarakat Lembang Parandangan bahwa dari kata Tongkon yaitu duduk bersama berarti dalam konsep mereka setiap hal yang terjadi ketika itu di diselesaikan di Tongkonan segala sesuatu akan terselesaikan dengan baik. Dalam kajian pastoral kita dapat mengetahui bagaimaa cara menyelesaikan masalah di Tongkonan. ketika menyelesaikan masalah di Tongkonan mereka terkadang melibatkan orang yang dituakan pendeta pemerintah dan orang yang menempati Tongkonan tersebut. Dimana dalam proses tersebut orang-orang ini berperan menyelesaikan masalah dengan cara mereka menyuruh setiap orang yang mengalami konflik untuk membicarakan apa permasalahan mereka, barulah To mina pemangku adat dan toko-toko agama mengambil keputusan, jalan seperti apa yang akan di tempu untuk menyelesaikan proses menyelesaikan masalah tersebut. Dalam konsep Toraja mengatakan bahwa mengapa harus berlama-lama dalam permasalahan ini sedangkan mereka yakin bahwa mereka semua adalah rumpun keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penulis melakukan wawancara dengan tujuan mendapatkan informasi sekaitan dengan pemahaman tentang Tongkonan sebagai tempat memecahkan masalah. Setelah pengumpulan data, dilakukan analisis data dengan tujuan memperoleh makna dari apa yang diteliti. Adapun metode analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam memecahkan masalah di Tongkonan yang berperan adalah Pendeta Pemangku adat, to Minaa, dan pemerintah, Selaku pemersatu dalam rumpun keluarga. Adapun cara menyelesaikan masalah di Tongkonan yaitu dengan cara mengumpulkan orang-orang atau rumpun keluarga yang mendiami Tongkonan duduk bersama dan membicarakan apa yang menjadi permasalahan. Ketika ada masalah yang terjadi Tongkonanlah sebagai tempat untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara kedua pihak keluarga yang mengalami konflik, disinilah peran Pastoral yang dilakukan untuk mendamaikan keluarga tersebut. Dari hasil observasi yang dilakukan penulis di Lembang Parandangan sekaitan dengan Kajian Pastoral Tentang Tongkonan Sebagai Tempat Memecahkan Masalah, beberapa narasumber yang ditemui mengutarakan bahwa Tongkonan bukan saja tempat tinggal saja, melainkan juga sebagai tempat untuk membangun relasi dengan semua rumpun keluarga yang lahir dari Tongkonan dan bahkan sebagai tempat untuk memikirkan semua hal yang menyangkut dengan kehidupan dan hal yang akan timbul dalam keluarga yaitu masalah juga dipikirkan di Tongkonan. Dari hasil yang didapatkan bahwa Tongkonan bukan saja sebagai tempat tinggal tapi dalam kalangan masayarakat Parandangan mereka meyakini bahwa Tongkonan juga digunakan sebagai tempat memecahkan masalah, ketika ada hal yang terjadi dalam rumpun keluarga maka sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat menyelesaikan masalah ialah Tongkonan, dimana mereka meyakini bahwa ketika diselesaikan di Tongkonan tidak ada masalah yang tidak selesai karena mereka mengatakan bahwa buat apa terlalu jauh memikirkan masalah ini sedangkan kita adalah satu rumpun keluarga. Kata kunci: Pastoral, Tongkonan, Problem-free talk, pa' rapuan, Parandangan 
Institution Info

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA