Abstract :
Krisis ekologi tidak hanya menunjuk pada terjadinya krisis lingkungan, namun juga memberikan ancaman bagi keberlangsungan kehidupan manusia. Salah satu faktor penyebab terjadinya krisis ekologi adalah karena perilaku manusia itu sendiri. Oleh karena itu, krisis ekologi saat ini tidak dapat diabaikan begitu saja, masyarakat dapat memanfaatkan kearifan lokal yang berlaku, sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah pedoman terwujudnya kelestarian lingkungan. Selain itu, gereja memiliki peran penting dalam mendukung peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup untuk mengurangi krisis ekologi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana peran Gereja Toraja Jemaat Kawasik dalam pembangunan desa wisata dalam mengatasi krisis ekologi melalui kearifan lokal masyarakat Lembang Awa? Kawasik. Penelitian ini menggunakan metode studi lapangan yang bersifat kualitatif, melalui studi pustaka, observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gereja Toraja Jemaat Kawasik memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan desa wisata adat dalam mengatasi krisis ekologi melalui kearifan lokal masyarakat, seperti makan menggunakan daun pisang sebagai alas makan, menggunakan air minum yang dimasak bukan air dalam kemasan, dan menggunakan bambu yang disebut dengan ?suke? sebagai alat minum minuman tradisonal Toraja. Selain memberikan edukasi, melalui khotbah dan sosialisasi, gereja juga melaksanakan peran advokasi yakni melalui keterlibatan kerja sama yang baik dengan pemerintah. Kemudian yang ketiga gereja melaksanakan peran konservasi, melalui tindakan nyata yang dilakukan untuk mendukung pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan kearifan lokal masyarakat Lembang Awa? Kawasik.
Kata Kunci : Peran Gereja, Krisis Ekologi, Kearifan Lokal.