DETAIL DOCUMENT
Baptisan dan Keselamatan: Kajian Teologis tentang Pemahaman Warga Jemaat Mengenai Keselamatan bagi Bayi yang Meninggal Sebelum Dibaptis di Jemaat Imanuel Pembu’ Klasis Lambanan
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA
Author
Papalangi', Damaris
Subject
BV Practical Theology 
Datestamp
2024-07-29 10:15:05 
Abstract :
Damaris Papalangi? (20113169), tahun 2015. Menyusun skripsi dengan judul Baptisan dan Keselamatan dan sub judul Kajian Teologis tentang pemahaman warga jemaat mengenai keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis di Gereja Toraja Mamasa jemaat Imanuel Pembu? Klasis Lambanan. Penulisan skripsi ini di bawah bimbingan Pdt. Dr. A. Kabanga?, M.Th. dan Bapak Roby Marrung, S.Th. Kurangnya pemahaman teologi yang benar yang sesuai dengan ajaran Alkitab akan menimbulkan tindakan atau pengambilan keputusan yang salah. Sebuah kasus yang terjadi di sebuah jemaat di mana seorang bayi yang meninggal dibaptiskan terlebih dahulu sebelum dikuburkan menimbulkan kesalahpahaman antara orang yang tidak membenarkan hal itu dengan orang yang membenarkan hal demikian. Ketika melihat hal itu dilakukan maka sebagian besar anggota jemaat kemudian membenarkan bahwa baptisanlah yang menyelamatkan, sehingga kegelisahan pun hadir dalam setiap diri anggota jemaat bahwa bagaimana keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis. Apakah ketika mereka tidak dibaptiskan lalu meninggal tidak akan pernah memperoleh keselamatan itu. Karena itu penulis membahas topik ini dengan tujuan untuk menguraikan dengan jelas makna baptisan dan keselamatan secara Alkitabiah. Dalam merampungkan penulisan ini, metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan, yakni meneliti sumber-sumber yang dianggap relevan dan berkaitan dengan topik tersebut, dan juga melalui observasi (pengamatan) dan wawancara. Dalam akhir dari tulisan ini, penulis menyimpulkan bahwa baptisan merupakan tanda atau materai persekutuan dengan Allah. Baptisan dilakukan bukan sebagai syarat untuk memperoleh keselamatan melainkan sebagai pertanda bahwa orang tersebut telah menjadi bagian dalam persekutuan dengan Kristus. Keselamatan telah dikerjakan oleh Allah sendiri lewat pengorbanan Anak-Nya yang Tunggal sebagai tebusan bagi setiap orang yang berdosa, sehingga orang yang berdosa itupun dapat dibenarkan di hadapan Allah. Karena itu, keselamatan bagi bayi yang meninggal sebelum dibaptis merupakan rancangan Allah sendiri dalam kehidupannya. Intinya bahwa bukan baptisan atau bahkan usaha yang dilakukan manusia yang mampu menyelamatkannya tetapi keselamatan itu adalah pemberian Allah sendiri secara cuma-cuma lewat pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib di bukit Golgota. 

Institution Info

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA