Abstract :
Judul skripsi: Studi Kasus tentang Pemahaman Warga Pantekosta
Mengenai Makna Baptisan Percik. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masalah
yang terjadi di dalam Jemaat Hermon Kandua? dimana telah terjadi perpecahan
yang menimbulkan satu keluarga keluar dari Gereja Toraja dan beralih ke gereja
Pantekosta. Yang memiliki pemahaman bahwa baptisan percik yang dilayankan di Gerea Toraja merupakan ajaran yang salah. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan metode penelitian Kualitatif studi kasus dengan teknik pengumpulan data dan melalui observasi dan wawancara. Teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan, menganalisis daa dan menginterpretasi kasus yang didapat. Di akhir tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa warga gereja Pantekosta yaitu Petrus Sule Le?kak memiliki pemahaman bahwa baptisan percik tidak sah. Itu disebabkan karena mereka mengacu kepada beberapa hal di bawah ini: Pertama, dari kata membaptis ?baptizo? yang berarti menyelamkan sesuatu seluruhnya ke dalam air. Kedua, Gereja mula-mula yang mempraktekkan baptisan selam. Ketiga, Tuhan Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis dengan cara diselam. Keempat, baptisan merupakan lambang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, sehingga cara selam yang paling tepat untuk menggambarkan makna kesatuan itu. Kelima, tidak ada petunjuk dalam Alkitab bahwa suatu baptisan pernah dilakukan secara percik.