Abstract :
Hermin Ranteallo, 2009: Judul Baptisan Sub Judul Suatu Tinjauan Teologis-
Praktis Tentang Pemahaman Warga Gereja Toraja Jemaat
Imanuel To?rea Klasis Sesean Mengenai Baptisan serta
Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat.
Kesakian Alkitab PL tentang perjanjian Allah dengan Abraham dikatakan
?Tnilah perjanjianKu, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat? (Kej. 17:10). kemudian perjanjian tersebut dibarui ?Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum? (Mrk. 16:16). Pelaksanaan baptisan berawal dari Amanat Agung Yesus kepada muridNya yang mengatakan ?Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak dan Roh Kudus,? (Mat 28:19). Ayat ini mengandung pengertian bahwa baptisan bukan hasil rekayasa manusia melainkan diperintahkan Allah sendiri sehingga harus dilakukan. Alasannya karena Allah yang menetapkan
dan yang memerintahkan, maka manusia harus melaksanakannya. Walaupun baptisan merupakan hal lahiriah, tetapi Firman Allah yang menetapkan, mendukung dan meneguhkannya. Oleh sebab itu tidak akan mungkin sia-sia tetapi justru mulia dan berharga.
Pemahaman Baptisan oleh warga Gereja Toraja Jemaat Imanuel To?rea
Klasis Sesean dipahami sebagai tanda perjanjian bahwa seseorang diperkenankan memasuki persekutuan. Baik persekutuan dengan Allah Bapak, Allah Anak dan Roh Kudus, juga persekutuan dengan jemaat atau ?gereja setempat?. Namun masih ada
beberapa warga yang belum memberi diri untuk dibaptis atau menyerahkan anggota keluarga (anak) untuk dibaptis. Faktor pendorong baptisan yaitu pemahaman tentang baptisan itu sendiri, sedang faktor penghambat baptisan yaitu pelaksanaan baptisan yang dirangkaikan
dengan kebaktian pengucapan syukur jemaat atau hari raya gerejawi. Akibatnya warga jemaat berpikir kalau mau dibaptis harus tersedia cukup dana untuk persembahan syukur dan pengucapan syukur keluarga dengan memanggil anggota jemaat.
Dengan demikian baptisan serta faktor pendorong dan faktor penghambat
memiliki keterkaitan.Untuk itu seharusnya majelis gereja Jemaat Imanuel To?rea Klasis Sesean perlu menjematkan alasan penyelenggaraan baptisan yang dirangkaikan dengan ibadah pengucapan syukur atau ibadah hari raya gerejawi. Atau jemaat menambah cara pelaksanaan baptisan dengan cara melayani baptisan berdasarkan permintaan warga jemaat.
Kesimpulan dari hasil penelitian pada warga Gereja Toraja Jemaat Imanuel
To?rea Klasis Sesean yaitu baptisan serta faktor pendorong dan penghambat memiliki pengaruh yang signifikan. Semakin kuat faktor pendorong makin kuat pula pelaksanaan baptisan. Demikian pula sebaliknya makin kuat faktor penghambat makin kuat juga tidak terlaksananya baptisan.