Abstract :
Almeika Pabubung, Jurusan Teologi Kristen, menulis Skripsi dengan
judul: ?Kajian Hermenutika Tentang Makna Hari Sabat Berdasarkan
Keluaran 20:8-11 Dan Implikasinya Bagi Jemaat Bethesda Salupao Klasis
Seriti?. Pembimbing adalah Yohanes Krismantyo Susanta, M. Th. dan
Trisnawadi Darius, M.Th. Tulisan ini dilatarbelakangi pemahaman tentang Sabat di mana Sabat ini masih perlu untuk diketahui lebih dalam lagi bagaimana pemaknaan serta penerapannya. Sabat merupakan bagian yang terpenting bagi kehidupan orang yang percaya di mana Sabat ini adalah hari yang dikuduskan oleh Allah. Perintah ini muncul sangat jelas di dalam Alkitab yang menunjuk
dalam tema hari Sabat kepada Bangsa Israel. Dalam Keluaran 20:8-11,
disitu Allah memberikan suatu arti bahwa Allah sendiri yang telah
menetapkan perintah untuk menguduskan hari Sabat, penetapan hari Sabat
ini seharusnya dapat direspon dan diterapkan oleh umat-Nya, khususnya di
Jemaat Bethesda Salupao, Klasis Seriti. Tetapi kecenderungan untuk
menguduskan Sabat ini masih terjadi pada sebagian orang percaya di Jemaat
Bethesda Salupao Klasis Seriti, maka dari itu hal ini merupakan acuan bagi
penulis untuk melakukan penelitian bagaimana seharusnya pemaknaan
Sabat dalam Keluaran 20:8-11 dan pemahaman serta penerapan yang
seharusnya diaplikasikan oleh Jemaat Bethesda Salupao Klasis Seriti.
Kemudian tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui makna
Sabat berdasarkan Keluaran 20:8-11 dan bagaimana implikasinya bagi
Jemaat Bethesda salupao, Klasis Seriti. Penulis memulai dari gambaran
umum Keluaran 20:8-11 dengan menggunakan metode kualitatif dan
pendekatan hermeneutik melalui studi pustaka dan studi lapangan serta
penulis juga menggunakan analisis untuk mengkaji teks dalam keluaran
20:8-11, serta memaparkan bagaimana pemahaman anggota Jemaat
Bethesda Salupao Klasis Seriti tentang Sabat.
Setelah melakukan penelitian, harapan penulis bahwa pemahaman
anggota Jemaat Bethesda Salupao, Klasis Seriti tentang Sabat, lebih
mendalam lagi dan lebih berinisiatif lagi dalam mengingat, melakukan dan
menerapkan sabat dalam kehidupan sebagai orang yang percaya. Dengan
demikian penulis memiliki harapan agar anggota jemaat memiliki
kerinduan, keinginan untuk melaksanakan serta menguduskan Sabat dalam
hidup berjemat, dengan demikian Sabat menjadi bukti dan simbol dari
hubungan khusus dalam anugerah antara Allah sebagai penebus dan umat
pilihan-Nya. Kata Kunci: Sabat, Kudus, Ibadah.