Abstract :
John Calvin memandang salib sebagai suatu sarana penebusan dosa umat manusia. Umat manusia yang melakukan perbuatan dosa tetapi Yesus yang harus menanggungnya. Cinta kasih Allah yang begitu besar kepada umat manusia sehingga Allah rela mengorbankan Anak-Nya yang tidak berdosa untuk disalibkan dan menebus dosa mausia. Dari hal tersebut penulis bertujuan untuk meneliti makna dogmatis salib menurut John Calvin dan relevansi makna salib menurut John Calvin terhadap kualitas ibadah Jemaat Ampangan Klasis Tondon. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif studi lapangan dengan melakukan observasi dan wawancara. Dari hasil data yang telah diolah dan dianalisis penulis menyimpulkan bahwa Jemaat Ampangan telah memaknai betul makna salib tersebut dalam kehidupan berjemaat maupun dalam kehidupan pribadinya dan sebagai respon dari pemaknaannya tersebut telah berpengaruh terhadap peningkatan kualitas ibadah dari Jemaat Ampangan
Kata Kunci: Makna, salib dan Ibadah