Abstract :
Kalvin Oyksel Wuisan, Fakultas Teologi dan Sosiologi Kristen, Judul: Kajian Teologis Teks Ibrani 10:1-18 dan Implementasinya bagi Gereja Toraja Jemaat Efrata Maholo, Klasis Sigi Lore Terhadap Praktek Tradisi ?Mande Salah?.
Kata kunci : Mande Salah, Pengorbanan, Yesus Kristus, Sempurna.
Abstrak: Judul ini diangkat mengingat pentingnya pemahaman yang benar sebagai orang percaya mengenai pengorbanan Yesus Kristus untuk memberikan pengampunan kepada manusia berdosa berdasarkan Ibrani 10:1-18. Hal ini terkait dengan praktek tradisi Mande Salah di daerah Napu, Poso. Dimana budaya Napu memberikan sanksi kepada pasangan yang melakukan hubungan intim diluar nikah, dengan menyediakan dua hewan dan menyembelih salah satunya untuk dijadikan makanan dalam prosesi tradisi Mande Salah di balai desa. Praktek tradisi ini menuai paham yang keliru dari sebagian masyarakat, khususnya anggota Gereja Toraja Jemaat Efrata Maholo, yang memahami tradisi Mande Salah sebagai suatu tradisi penghapusan dosa melalui pengorbanan hewan. Dalam merampungkan tulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan studi pustaka dengan mencari referensi dari buku-buku yang terkait dan penelitian lapangan melalui wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang teks Ibrani 10:1-18 dan mengimplementasikan bagi Gereja Toraja Jemaat Efrata Maholo dalam praktek tradisi Mande Salah. Melalui penelitian ini ditemukan bahwa Yesus Kristus menjadi pusat dari suatu pertobatan dan satu-satunya jalan untuk menemukan pengampunan dosa. Yesus adalah korban yang sempurna karena Yesus melakukan kehendak Allah, dan pekerjaan-Nya itu telah selesai karena Ia telah duduk di sebelah kanan Allah. Sehingga tidak perlu lagi penumpahan darah hewan untuk penebusan seperti yang disalahpahami oleh anggota jemaat, krena tradisi Mande Salah diberlakukan sebagai bentuk penyelesaian masalah dengan memperbaiki hubungan dan sanksi hewan bukan dimaksudkan untuk suatu ritual menghapuskan salah.