Abstract :
Diskriminasi dan kekerasan terhadap kaum LGBTIQ dalam kehidupan sosial mulai dari tindakan fisik dan psikis menjadi latar belakang dari masalah sehingga skripsi ini di tulis. Pergumulan sosial tersebut tidaklah bersesuaian dengan esensi pemberitaan Injil untuk menghadirkan kerajaan Allah bagi segala makhluk. Guna menjawab persoalan tersebut, penulis memakai etika libertarianisme sebagai inti teori dengan metode penelitian yang bersifat kualitatif. Penulis berupaya menemukan makna dan implementasi teks Markus 16:15 dari perspektif etika libertarianisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya memberitakan Injil kepada segala makhluk dalam Markus 16:15 haruslah dibarengi dengan spirit etika libertarianisme yang melihat manusia dalam keunikan masing-masing ; mendatangkan kerajaan Allah dalam perspektif etika libertarianisme berarti LGBTIQ diberi ruang untuk menikmati otentisitas kehidupannya sebagai makhluk ciptaan Tuhan, diterima seutuhnya dan diberi ruang untuk mengembangkan diri sama seperti yang lain.
Kata kunci: Kerajaan Allah, Semua Orang, Libertarianisme, LGBTIQ.