DETAIL DOCUMENT
Analisis Teologis Feminis terhadap Bias Gender pada Proses Lamaran Adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang
Total View This Week0
Institusion
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA
Author
Sombolola', Dwi Jumartini
Subject
BR Christianity 
Datestamp
2024-02-21 11:19:56 
Abstract :
Dwi Jumartini Sombolola?, ?Analisis Teologis Feminis terhadap Bias Gender dalam Proses Lamaran Adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang? dibimbing oleh Dr. Amos Susanto selaku pembimbing I dan Ferdi Sapan Alextian, M.Psi., selaku pembimbing II. Bias gender merupakan sebuah kecenderungan penyimpangan gender dari kebenaran sesungguhnya. Bias terjadi karena adanya pengaruh yang kuat dari budaya patriarki yang membuat perempuan mengalami diskriminasi. Diskriminasi termanifestasi dalam berbagai bentuk. Dalam proses lamaran, perempuan mengalami pembatasan dimana mereka hanya terlibat diawal dan tidak dapat mengambil keputusan. Berbagai dampak dari budaya sangat mempengaruhi tatanan kehidupan masyarakat. Untuk itu perlu menanamkan nilai-nilai feminis dalam membangun kesetaraan gender di dalam tatanan kehidupan masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan teologi feminis. Hasil penelitian yang didapatkan penulis setelah melakukan penelitian ialah proses lamaran adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang masih dipengaruhi oleh budaya patriarki namun hal itu tidak disadari oleh masyarakat terutama kaum perempuan karena pemahaman yang bersifat patriarki masih ada dalam sebagian besar masyarakat Orobua. Pemahaman yang bersifat patriarki membuat kaum perempuan tidak terlibat di dalam pengambian keputusan pada proses lamaran adat. Penulis menemukan bahwa perlu adanya rekonstruksi mengenai pemahaman-pemahaman masyarakat yang masih menganut sistem patriarki. Bentuk rekonstruksi terhadap proses lamaran adat di Desa Orobua Kecamatan Sesenapadang yaitu adanya paradigma yang baru terhadap peran laki-laki dan perempuan. Relasi yang setara antara laki-laki dan perempuan dapat dimaknai dari istilah perikoresis. Model relasi yang diperankan oleh Allah Bapa, Yesus kristus, dan Roh Kudus menggambarkan kesalingterhubungan satu sama yang lain. Dengan meminjam istilah perikoresis yang dijabarkan oleh LaCugna, laki-laki dan perempuan dilihat memiliki sebuah keterhubungan/relasi yang sama pentingnya. Kata kunci : Teologi feminis, Bias Gender, Lamaran 
Institution Info

INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI TORAJA