DETAIL DOCUMENT
ADAPTASI CERPEN “LEGENDA PESUT MAHAKAM” KE DALAM SKENARIO FILM TELEVISI BERJUDUL “TAMAKARMA” MENGGUNAKAN PLOT LINIER DENGAN PENERAPAN FLASHBACK
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Ghitha, Najiyah
Subject
Televisi 
Datestamp
2021-10-11 06:30:52 
Abstract :
Skenario adalah sebuah desain untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui media film. Adaptasi literatur bukan menjadi fenomena yang asing dalam film karena karya sastra sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi karya film bioskop atau televisi. Skripsi karya seni berjudul Adaptasi Cerpen ?Legenda Pesut Mahakam? ke dalam Skenario Film Televisi Berjudul ?TamaKarma? Menggunakan Plot Linier dengan Penerapan Flashback merupakan adaptasi dari cerita pendek Kalimantan Timur. Legenda masyarakat Kalimantan Timur, yaitu ?Legenda Pesut Mahakam? melatarbelakangi ide penciptaan skenario film televisi dengan judul ?TamaKarma? (Ketamakan yang Membawa Karma). Tema drama yang disisipi pesan moral dan nilai sejarah serta budaya ini dapat menjadi tontonan alternatif pada film televisi dengan genre drama keluarga. Skenario film televisi ?TamaKarma? dengan durasi 60 menit menceritakan tentang kisah Puteri Pesut menyelamatkan kakaknya yang ditangkap karena ketamakannya memakan umpan yang diberikan oleh manusia. Proses adaptasi skenario dikembangkan secara independen menggunakan pendekatan adaptasi longgar menurut Loise Gianneti dengan menambah dan mengurangi karakter, setting tempat serta waktu. Skenario ini ingin mengajak penonton untuk lebih mengenal cerita sejarah dan legenda ikan pesut Mahakam yang legendaris di Kalimantan Timur serta mengambil pesan bahwa ketamakan bisa menghancurkan segalanya terutama untuk diri sendiri bahkan orang lain. Konsep perubahan dalam karakter, setting tempat dan waktu akan didukung dengan pemilihan plot, yaitu plot linier yang dibangun oleh tokoh dan dengan penerapan flashback untuk setting waktu yang bertujuan untuk mengantarkan cerita agar lebih mudah dipahami dan membuat penonton menunggu hingga akhir cerita. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta