Abstract :
Karawitan adalah seni tradisional Indonesia yang medianya menggunakan alat gamelan/instrumen dan vokal yang
dalam penyajiannya menggunakan laras slendro/pelog. Dalam
penyajian karawitan sebetulnya memerlukan beberapa orang
untuk mendukung panyajian uyon-uyon karawitan tersebut. Sehingga betul-betul merupakan kerja kolektif.
Dalam penyajian uyon-uyon, sangat perlu dipikirkan bagaimana tabuhan untuk uyon-uyon yang benar.
Tabuhan uyon-uyon merupakan tabuhan yang keras dan
tegas. Dalam sajian uyon-uyon soran dengan gending Geger
Sore laras slendro patet sanga perlu dihayati tabuhan seperti di atas, sehingga hasilnya dapat enak didengarkan.
Tabuhan tersebut dapat dicari dengan data-data yang
diperoleh melalui wawancara dengan ahli karawitan Yogyakarta. Dari data-data tersebut penulis ingin mencari kesatuan
garap dari data-data yang diperoleh. Dalam hal kesatuan ga-
rap penulis juga ingin mencari kesatuan garap dari gending
Madusari laras slendro patet gag dalam sajian uyon-oyon
lirihan. Terutama menyangkut instrumen yang disajikan oleh
penyaji sendiri, dalam hal ini instrumen Rebab.
Sebetulnya dalam penyajian uyon-uyon marupakan kerja yang melibatkan beberapa orang, yang memerlukan tenaga
dan pikiran dari pendukumg atau pamain. Dalam pelaksanaan
kerja memerlukan kesadaran dari semua pendukung untuk
hadir dan aktif dalam latihan, sehingga kelancaran dalam
latihan dapat tercapai dan dapat sukses dalam penyajiannya
nanti. Sebetulnya kehadiran dan keaktifan pendukung merupakan hambatan yang pertame di dalam latihan studio. Penulis menyadari bahwa di samping membantu latihan ujian akhir pasti mempunyai kesibukan yang lain. Sehingga kadang-kadang acara latihan ujian akhir dengan acara mereka bersamaan. Dalam hal ini penulis menyadari sepenuhnya dan tidak dapat memaksa kehadiran me:-eka karena kesibukan yang pendukung. Hal tersebut merupakan hambatan dalam kelancaran dari latihan studio yang diadakan. Sebab kalau dipikir-pikirkan bahwa volume latihan juga sangat menentukan dalam keberhasilan penyajian nanti.