DETAIL DOCUMENT
Iringan Wayang Golek Ki Sukarno: Sebuah Tinjauan Garap Karawitan pada Adegan Raja Gandrung
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Suparman, NIM -
Subject
Karawitan 
Datestamp
2015-12-17 08:34:30 
Abstract :
Ki Sukarno adalah salah satu dalang wayang golek di daerah Sentolo Kabupatan Kulonprugo. Wayang golek yang merupakan warisan dari orang tuanya almarhum Ki Widiprayitno, sampai saat ini masih tetap di uri-uri dan nasih sering dipentaskan. Bentuk pamentasannya sekarang ini sudah banyak perkembangannya, baik mengenai peralatan maupun tentang garap pakeliran serta garap iringannya. Iringan adalah merupakan penopang di dalam pementasannya. Bentuk-bentuk gending yang digunakan adalah bentuk gending tengah dan alit. yaitu meliputi bentuk gending dengan pola kendangan, candra, lala, ladrang, ketawang, lancaran, ayak-ayak, srepegan, playon, sampak dan gending gending dolanan. Struktur pementasannya ada kesamaannya dengan sturktur pementasan wayang kulit purwa gaya yogyakarta. Kesamaan tersebut dapat dilihat pada pembagian urutan jejeran huhungannya dengan patet. Garap karawitan dalam adegan selalu menyesuaikan dengan suasana dan karakter tokoh yang diiring. Misalnya dalam adegan raja gandrung tokoh gagah, gending-gending pengiringnya harus sesuai dengan karakter dan suasana dalam adegan tersebut. Dengan damikian garap karawitan dengan garap adegan selalu erat hubungannya. Sulukan dan keprakan juga ikut berperan di dalam membentuk suasana adegan. Dengan adanya beberapa hubungan Yang saling berkaitan,dan saling memadu dengan serasi, maka pementasan wayang golak tersebut dapat berhasil dengan baik 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta