Abstract :
Karya tari berjudul Nala terinspirasi dari tokoh pewayangan dalam kisah
Ramayana, yaitu Sinta. Kisah perjalanan Sinta dalam menjaga kesetiaannya
merupakan tauladan bagi seseorang dalam menjalani suatu hubungan asmara.
Dari sisi sifat manusiawi, mengalami kehidupan menjadi Sinta, seakan tak bisa
terjadi. Kisah yang dialami Sinta bertahun berada di Istana , karena diculik oleh
orang yang tidak dicintainya adalah situasi yang amat menyedihkan. Berbagai
rasa yang dialami Sinta; rasa sedih, rasa marah, memendam rindu, ini
memunculkan ide gagasan dan menuangkannya dalam sebuah koreografi
Tunggal.
Karya ini disajikan dalam bentuk koreografi tunggal dengan koreografer
sebagai penari. Koreografi Tunggal ini bertipe dramatik dan tema dalam karya ini
yaitu kesetiaan. Gagasan-gagasan tersebut dijadikan pijakan dalam penggarapan
karya tari video melalui metode Alma Hawkins dalam proses penciptaannya yaitu;
eksplorasi, improvisasi, komposisi, dan evaluasi. Penyajian karya ini
menggunakan sajian sinematografi dengan memperhatikan ruang pertunjukan
berdasarkan angel kamera di bagian-bagian tertentu.
Karya ini berdurasi 9 menit dan dikemas menggunakan video tari
sinematografi. Dalam proses penggarapannya menggunakan metode Alma
Hawkins yang berpijak pada esensi filosofi ngenceng yaitu teteg sebagai sumber
kreatif gerak sehingga menghasilkan 4 bagian dalam menyampaikan alur
ceritanya;. Bagian I sebagai pengantar karya yang menyajikan sosok Sinta ketika
bermimpi tentang Rahwana. Bagian II penggambaran perasaan Sinta ketika
dibaluti kesedihan akan penantiannya selama penculikan. Bagian III menyajikan
sifat manusiawi yang ada didalam diri Sinta, yaitu marah dan kacau, dengan
menghadirkan setting kain serta permainan kostum yang digunakan sebagai
properti memberi suasana tegang. Bagian IV menghadirkan motif ngenceng
penggambaran rasa sabar dan legawa. Musik pengiring koreografi ini adalah
music Midi (Musical Instrument Digital Interface). Tata rias yang digunakan
yakni rias korektif. Kostum berupa kemben yang sudah dimodifikasi dan bawahan
berupa rok payung sebagai properti tari dengan cara penggunaannya dapat
membungkus badan penari. Setting yang digunakan berupa kain merah menyilang
sebagai simbol hati Sinta yang sedang kacau dan kain putih sebagai simbol
keikhlasan.
Kata kunci : Nala, Kesetiaan, Sinta