DETAIL DOCUMENT
Memori Kekecewaan Dan Ego Dari Sepeda Roda Tiga Pada Penciptaan Karya Seni Rupa
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Hari Noorsasetya, Ananta
Subject
Penciptaan dan pengkajian seni 
Datestamp
2024-05-06 04:46:30 
Abstract :
Latar belakang penciptaan ini adalah mengurai memori perundungan pada masa kecil seniman yang tidak memiliki sepeda sebagai alat bermain sehingga selalu di bully dan dikucilkan teman sebaya serta terdapat unsur kekerasan, kelemahan, kecemasan, dan ketakutan yang sangat menakutkan. Tujuan penciptaan karya ini adalah untuk mengekpresikan dorongan batin dalam kaitannya dengan memori masa kanak-kanak menjadi sebuah penciptan karya seni rupa Sepeda Roda Tiga; untuk membangun simbolisasi memori masa kanak-kanak dan aktualisasi diri masa kini dalam bentuk penciptaan karya seni rupa Kontemporer. Dengan melakukan eksplorasi medium dan teknik yang relevan dalam penciptaan karya seni rupa Kontemporer Sepeda Roda Tiga, penelitian ini menggunakan teori Id-Ego-Superego, Sigmund Freud serta metode riset atau penelitian dalam penciptaan seni adalah Practice Based Research Mika Hannula, Juha Suoranta & Tere Veden Mace & Ward?s. Penciptaan karya-karya tersebut menghasilkan 12 karya dengan 4 karya utama dan 8 karya potongan cerita yang terdiri dari 1. Memompa Degub Jantung Balapan Sepeda; 2. Figur Sepeda Roda Tiga Adikku; 3. Sang Perundung; dan 4. Geng Anak-anak Nakal. Selebihnya adalah karya penggalan proses awal hingga akhir yaitu karya yang berhudul: 5. Putaran Yang Tak Terkalahkan; 6. Kecil-Kecil Cabe Rawit Runcing; 7. Anak Kembar Bernama Duntar; 8. Anak Kembar Bernama Dinto; 9. Jijik Ludah Mu dan Tajam Sumpah Serapah Mu; 10. Mata Rantai Kebebasan; 11. Bapak Ku Seorang Mantan Militer Yang Keras Kepala; dan 12. Jadilah Seorang Tentara. Semua karya tersebut merupakan karya seni rupa kontemporer, yang terbebas dari kategori-kategori seni rupa konvensional. Disimpulkan terdapat idiom atau bentuk-bentuk visual dan menemukan materi, medium yang tepat dalam proses penciptaan kaya seni rupa kontemporer, prinsip in and through dalam setiap tahapan proses penciptaan karya diputar ulang menjadi simbol bagi kondisi masa lalu dan masa sekarang. Temuan penciptaan ini adalah seni rupa kontemporer yang bisa mengungkapkan memori kekecewaan masa kanak-kanak dengan bentuk-bentuk yang bebas kategori-kategori seni konvensional (patung, lukis, kriya) menggunakan teknik upcycle dari logam. Itu semua menyimbolkan ekspresi masa lalu yang keras dan penuh kekecewaan. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta