Abstract :
Gender memiliki peran penting dalam musik. Pola pikir masyarakat yang
menganggap bahwa perempuan tidak perlu untuk menuntut ilmu ke jenjang
pendidikan tinggi telah menimbulkan budaya patriarki yang menjadikan laki-laki
mendominasi segala peran, termasuk dalam hal musik. Gitar klasik di Institut Seni
Indonesia Yogyakarta di dominasi oleh laki-laki. Kenyataan ini mendorong
penelitian ini untuk mencari tahu apa alasan wanita untuk mendalami gitar klasik,
bagaimana proses pembelajaran yang mereka dapatkan selama belajar gitar klasik
di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, bagaimana pandangan mereka tentang
gender, dan juga bagaimana mereka memposisikan diri ditengah banyaknya laki?laki yang mengambil instrument ini sebagai minat utama. Penelitian menggunakan
metode kualitatif dengan mengumpulkan informasi dari beberapa mahasiswi aktif
dan yang sudah lulus. Pengumpulan data menggunakan instrument dalam bentuk
wawancara, kuesioner kualitatif. Wawancara dilakukan secara daring melalui
media zoom dengan mahasiswi aktif gitar klasik dan alumni mahasiswi gitar klasik
di lingkungan Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Seluruh proses wawancara
dilakukan secara online mengingat adanya pandemi yang mengharuskan adanya
pembatasan sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masih adanya
beberapa mahasiswi yang mengalami hambatan baik dalam perjalanannya
mendalami gitar klasik, dan dalam proses pembelajarannya selama menjadi
mahasiswi di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.