DETAIL DOCUMENT
Penyutradaraan Drama Nyanyian Angsa Karya Anton Pavlovich Chekhov
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Albertus Nurcahyo Dananjaya, 9010147 014
Subject
Pengkajian seni teater (dramaturgi) 
Datestamp
2015-12-04 07:07:17 
Abstract :
Dalam memproduksi sebuah drama modern, naskah tidak dapat diabaikan fungsi dan kepentingannya. Naekah sudah menjadi bagian dari bagian kerja produksi. Dan pementa.san drama modern bukan lagi seperti sistem produksi drama tradisional yang lebih berpatokan pada kemampuan berimprovieasi pemain-pemainnya. Sehingga sering kali dalam drama tradisional, naskah hanya berbentuk sinopsis atau garis besar cerita. Dalam produksi drama modern naskah sangat menentukan seorang eutradara, desainer, dan para pemain bekerjadan menafsirkan naskah lakon yang akan dipentaskannya. Sebelum membicarakan perencanaan artistik dan lain- lainnya, pengaanalisaan naskah lakon merupakan tahap awal setelah pemilihan naskah. Tujuannya untuk pencapaian kesatuan interpretasi agar bentuk pertunjukan dapat dimengerti oleh penonton. Selanjutnya setelah memilih naskah, sutradara bersama pemain-pemainnya, dengan desainer artistik dan para pemain menentukan jadwal kerja. Jadwal kerja ini harus merupakan hasil kesepakatan tiga komponen tersebut. Selanjutnya kerja sutradara adalah membuat koneep penafeiran naskah, membuat konsep blocking, dan bekerja sama dengan desainer menentukan koneep artistiknya. Bagi desainer kemudian menentukan jadwal kerja membuat desain, pembuatan dan kapan perangkat artistik itu dapat dipergunakan latihan. Bagi para pemain mereka membuat kesepakatan dengan sutradara, kapan reading, latihan tanpa mempergunakan naskah atau lepas naskah, blocking, dan gladi resiknya. Kapan mengadakan latihan alam kalau diperlukan. Pada akhirnya pementasan akan menjadi ujud proses latihan, proses kerja artistik, dan kerja produksi. Seorang pemain yang jarang hadir dalam latihan, sehebat apapun keaktorannya pastilah akan mengalami gangguan dalam berinteraksi maupun daya tanggap terhadap permainan pemain yang lain. Sudah barang tentu hal tersebut akan mengganggu permainan secara keseluruhan. Karena sebenarnya selain kualitas permainan bagi seorang pemain drama, masih diperlukan lagi ujud kerelaan fisik maupun mental dalam bekerja sama dengan lawan mainnya, dengan seluruh komponen sebuah pementasan drama modern. Sedangkan seorang sutradara tak akan dapat bekerja dengan baik tanpa mempunyai konsep artistik, konsep blocking maupun konsep kerja secara keseluruhan. Apapun bentuk konsep itu akan sangat diperlukan oleh semua komponen yang ada. Dari konsep itulah akan dijadikan acuan kerja oleh semua komponen yang ada, seberapapun konsep kualitas penyutradaraan itu. Pada dasarnya kualitas konsep penyutradaraan tidak mungkin didapatkan secara tiba ? tiba atau sekali dua kali dalam menyutradarai pementasan drama, tetapi terletak pada proses kerja penyutradaraan secara teru menerus dan tidak mengenal lelah. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta