Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Agam Okka Yudhistira, 081 1762 024
Subject
Disain Komunikasi Visual
Datestamp
2015-12-07 05:19:31
Abstract :
Senjata dan segala sistem teknologi yang berhubungan dengan senjata memang bagaikan pisau bermata
dua, selain dapat digunakan untuk hal-hal yang berguna bagi kemanusiaan dan ilmu pengetahuan,
teknologi senjata juga bisa digunakan untuk tindakan-tindakan negatif yang sangat kontradiktif
dengan manfaat kegunaannya.
Namun sistem teknologi senjata atau alutsista (alat utama sistem senjata) dalam istilah
militer di Indonesia merupakan salah satu elemen positif dalam pembangunan bangsa.Sejarah telah
membuktikan betapa alutsista-alutsista yang pernah digunakan TNI merupakan salah satu elemen
penting mengapa bangsa Indonesia mampu untuk menjadi negara yang berdaulat.
Dijiwai semangat merah putih, para pejuang, TNI (kala itu masih bernama BKR dan TKR), dan segenap
rakyat Indonesia saling bahu membahu melakukan revolusi untuk mengusir agresor sekutu dari bumi
Indonesia.Bermodalkan alutsista seadanya, dan sebagian besar adalah alutsista milik Jepang yang
tersisa dan juga hasil dari rampasan milik sekutu.
Kini setelah usia kemerdekaan Indonesia telah memasuki angka 69 tahun, TNI mulai merubah wajahnya
menjadi lebih profesional dan terus berusaha untuk lebih maju, baik itu dari sistem
pendidikannya, sistem keorganisasiannya, dan juga sistem operasional alutsistanya. Beberapa tahun
belakangan ini TNI terus berbenah dalam usaha peremajaan alutsistanya dengan mengganti atau meng
up- grade beberapa alutsistanya dengan system operasional alutsista yang lebih baru.
Keprofesionalan dalam bidang pertahanan di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh TNI namun juga
oleh BUMN-BUMN yang memproduksi alutsista
untuk keperluan TNI dan Polri seperti PT. Pindad (persero), PT DI (Dirgantara Indonesia), PT PAL
Indonesia, dan beberapa industri pendukung lainnya. Dengan semakin banyaknya industri alutsista
yang dibuka, maka otomatis akan semakin banyak menyerap manusia-manusia angkatan kerja yang
profesional dan mengurangi angka pengangguran.