DETAIL DOCUMENT
Gadih Batanduk
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Nasution, Yuliana
Subject
Penciptaan Tari 
Datestamp
2021-09-16 03:09:14 
Abstract :
Karya tari "Gadih Batanduak" yang berarti gadis bertanduk, berawal dari rangsang idesional tentang pengalaman empiris penata sebagai gadis Minang yang tinggal di kota. Wanita dalam pandangan Minangkabau merupakan tonggak dari keberadaan adat dan istiadat yang menganut sistem matrilineal. Wanita Minangkabau mempunyai hak atas pernikahan, persukuan, atau pewarisan. Peraturan dan keterbatasan sebagai wanita minang diterapkan oleh keluarga guna mempersiapkan pewaris yang patut dibanggakan oleh Alam Minangkabau.Penata tari sebagai gadis keturunan Minangkabau mewarisi situasi keterbatasan dengan segala peraturan tersebut yang telah ditanamkan oleh keluarga sejak dini. Peraturan ini tentu dianggap kuno dan tidak masuk akal dengan kehidupan di kota, schingga menimbulkan rasa ketidaknyamanan. Prasangka demikian akhirnya berubah ketika penata tari pulang ke kampung halaman di Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat. Keterbatasan justru semakin terasa ketika proses adaptasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, perlahan ketidaknyamanan tersebut berubah menjadi rasa kekaguman yang menimbulkan kesan dan kerinduan mendalam setelah kembali ke kota. Tema dari karya ini yaitu tentang perubahan pandangan seorang gadis Minang yang tinggal di kota, yang akhirnya menemukan pentingnya nilai kekeluargaan dan kedudukan wanita. Karya tari ini ditarikan secara kelompok, dengan jumlah 8 orang penari. Gerak yang digunakan berpijak dari gerak silat dan tari tradisi Minangkabau. Tipe tari dramatik. Mode penyajian simbolis representasional. Simbolisasi tentang Alam Minangkabau diwakilkan menggunakan properti talam, ragam hias saluak laka, dan seting kain yang terinspirasi dari Bendera Marawa 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta