Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Agus Purwantoro, NIM 1030058511
Subject
Penciptaan dan pengkajian seni
Datestamp
2015-12-10 01:56:20
Abstract :
Gerakan anti tembakau Kontroversi persoalan tembakau menjadi isu yang sangat fenomenal dan menjadi
wacana besar secara global serta menimbulkan dampak bagi masyarakat tempatan, khususnya di
Indonesia. Beragam bentuk resistensi yang muncul mulai dari para petani lokal, organisator, hingga
para elit dan pejabat negara, menunjukkan bahwa pergolakan sosial politik yang terjadi belum
menghasilkan titik temu yang menjadi solusi bagi persoalan tersebut. Meski demikian masyarakat
tembakau terus melakukan resistensi melalui beragam bentuk dalam komunitas-komunitasnya.
Dari berbagai kajian dan studi yang mengenai resistensi masyarakat petani dihasilkan hipotesis
bahwa selama ini tembakau hanya semata-mata dipandang sebagai sebuah komoditas perdagangan.
Nilai-nilai sosial budaya yang melekat dalam komunitas dari masyarakat tembakau itu sendiri belum
menjadi gagasan yang dipopulerkan melalui bidang penciptaan seni. Oleh karenanya, diperlukan
pemaknaan melalui media seni atau seni alternatif sebagai wadah untuk menemukan rekaman-rekaman
cerita bagaimana komunitas petani tembakau memerankan lakon dan berkesepakatan dengan berbagai
kekuasaan. Melalui disertasi ini, wayang godhonk mengambil peran sebagai media
penyadaran/pencerahan terhadap hakikat makhluk hidup di alam semesta ini. Ide-ide dan gagasan dalam
wayang godhonk ini kemudian menjadi visualisasi masyarakat tembakau dalam penciptaan karya-karya
seni lukis pada disertasi ini.
Melalui studi etnografis, pendekatan ini lebih dapat memberikan insight ke dalam penggambaran
terhadap resistensi visual petani tembakau yang dalam interpretasi penulis terkena imbas dari
permainan kuasa hegemoni global. Di sisi lain, melalui pengalaman-pengalaman yang terlibat dengan
subyek matter-nya, maka melalui karya seni yang diciptakan tidak hanya menjadi representasi
masyarakat semata melainkan ikut menciptakan komunitas-komunitas baru sebagai proses kreatifnya.