Penyutradaraan Naskah Kocak Kacik Karya Arifin C. Noer
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Qurtubi, Mahbub
Subject
Penciptaan (penyutradaraan, penataan artistik, penulisan naskah,pemeranan)
Datestamp
2021-09-16 06:26:00
Abstract :
Proses pelaksanaan dimulai dari menganalisis naskah lakon untuk mengetahui biografi penulis lakon, yaitu Arifin C. Noer. Selanjutnya penulis menganalisis tema dari naskah lakon ini, yaitu tema besar yang dapat ditangkap dari naskah drama Kocak Kacik adalah ketertindasan manusia dalam menghadapi kenyataan hidup yang serba materialistik. Proses penyutradaraan menggunakan teori dari Bertold Brecht tentang efek alienasi, yang mengatakan bahwa proses penyadaran terhadap penonton. Pada hakekatnya teater adalah sebuah tontonan atau hiburan, sehingga penonton bisa merasakannya dan masuk dalam satu keutuhan teater tersebut. Penonton tidak dibiarkan larut dalam pertunjukannya, tetapi ilusi dalam drama bisa dihancurkan untuk mendapatkan kembali inti dari teater. Metode yang digunakan sutradara dalam menyutradarai adalah dengan menerapkan hubungan kedekatan emosional antara sutradara dengan naskah dan sutradara dengan pendukung lainnya untuk pencapaian eksplorasi. Konsep gaya pemanggungan di naskah Kocak Kacik menggunakan gaya teater realis, gaya teaterikal dan juga gaya surrealisme (khayalan). Konseptata pentas yang digunakan adalah respon tempat dan sugesti. Tata cahaya digunakan sebagai pendukung dramatik dan suasana pementasan serta penanda tempat kejadian. Kostum dan makeup menggunakan kostum sehari-hari dan fantasi sesuai tokoh-tokoh dalam naskah. Musik yang digunakan dalam pementasan ini adalah penggabungan alat musik tradisional dengan modern untuk mengambil spirit pengarang naskah dan suasananya.
Proses pelaksanaan dimulai dari menganalisis naskah lakon untuk mengetahui biografi penulis lakon, yaitu Arifin C. Noer. Selanjutnya penulis menganalisis tema dari naskah lakon ini, yaitu tema besar yang dapat ditangkap dari naskah drama Kocak Kacik adalah ketertindasan manusia dalam menghadapi kenyataan hidup yang serba materialistik. Proses penyutradaraan menggunakan teori dari Bertold Brecht tentang efek alienasi, yang mengatakan bahwa proses penyadaran terhadap penonton. Pada hakekatnya teater adalah sebuah tontonan atau hiburan, sehingga penonton bisa merasakannya dan masuk dalam satu keutuhan teater tersebut. Penonton tidak dibiarkan larut dalam pertunjukannya, tetapi ilusi dalam drama bisa dihancurkan untuk mendapatkan kembali inti dari teater. Metode yang digunakan sutradara dalam menyutradarai adalah dengan menerapkan hubungan kedekatan emosional antara sutradara dengan naskah dan sutradara dengan pendukung lainnya untuk pencapaian eksplorasi. Konsep gaya pemanggungan di naskah Kocak Kacik menggunakan gaya teater realis, gaya teaterikal dan juga gaya surrealisme (khayalan). Konseptata pentas yang digunakan adalah respon tempat dan sugesti. Tata cahaya digunakan sebagai pendukung dramatik dan suasana pementasan serta penanda tempat kejadian. Kostum dan makeup menggunakan kostum sehari-hari dan fantasi sesuai tokoh-tokoh dalam naskah. Musik yang digunakan dalam pementasan ini adalah penggabungan alat musik tradisional dengan modern untuk mengambil spirit pengarang naskah dan suasananya.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
