Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Ari Ersandi, NIM: 1320707411
Subject
Penciptaan Tari
Datestamp
2015-12-10 03:36:21
Abstract :
Proses berkenalan itu penting, maka ada yang dinamakan saling mengenal, perkenalan, dan terkenal.
Secara subjektif koreografer menyatakan bahwa tari tidak hanya berbicara mengenai bentuk dan
teknik. Tari itu keseimbangan antara bahasa pelaku-pengalaman-perasaan-pengetahuan dari persepektif
pelaku dan juga penonton.
Bahasa tari merupakan bahasa non-verbal yang selalu berdampingan dengan peristiwa stilisasi dan
distorsi. Kekuatan wacana harus memiliki keseimbangan dengan wahana tubuh yang menjadi media bahasa
ungkap. Dengan demikian, tingkat multi interpretasi individu dapat diminimalisir, dan ?mata? lain
dapat masuk pada celah peristiwa, merasakan kesamaan yang dialami. Tari bukanlah hal yang baru, ini
hanya cara seorang pelaku berkomunikasi dan merekonstruksi repetisi bentuk dengan perasaan,
pengetahuan yang selalu berbeda, tumbuh dan berkembang. Saat ini disiasati dengan menyederhanakan
bahasa, bentuk, dan menciptakan kesadaran dalam keseimbangan, hingga tari dapat berdampingan dan
saling melengkapi tidak hanya dalam panggung tontonan, tetapi juga ada dan berada pada panggung
kehidupan.