DETAIL DOCUMENT
Garap Kendang, Rebab, Gender Dalam Gending Nglantak, Jangga, Tunjunganom dan Lambangsari
Total View This Week0
Institusion
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Author
Indra Nugraha, Dian
Subject
Karawitan 
Datestamp
2021-09-16 08:08:27 
Abstract :
Penggarapan gending khususnya gaya Yogyakarta memiliki ciri khusus antara lain pada pola tabuhan instrumenkendang, Peking Slenthem dan ricikan kolotomik atau struktural. Pola-pola tersebut ketika diterapkan pada susunan balungan gending akan memberi ciri tersendiri, dan dapat ditentukan sebagai kriteria garap gending. Garap gending tersebut dapat digunakan untuk soran, lirihan, iringan tari dan patalon dan lainnya. Pada umumnya di dalam karawitan terdapat dua macam garap yaitu, garap lirihan dan garap soran. Garap lirihan adalah gending yang lebih mengedapankan instrumenngajeng" atau depan (rebab, gender, siter dan kendang, gambang vokal), dengan karakter musikalitas yang anggun, lembut, dan feminim. Garap soran yaitu gending yang disajikan dengan volume sero/keras yang lebih menonjolkan garap instrumentungan dan bonang, sehingga karakter musikalitasnya terkesan agung, mungguh, gagah, greget, maskulin dan sigrak, Penggarapan ini merupakan salah satu upaya untuk menggali dan melestarikan gending-gending gaya Yogyakarta. Gending Nglantak adalah gending dengan garap soran. Gending Jangga merupakan gending lirihan. Gending Tunjunganom digunakan untuk iringan bedhaya. Gending Lambangsari garap patalon untuk pergelaran wayang kulit gaya Yogyakarta. Dalam seni pertunjukan tradisional, gending mampu berperan secara ganda sesuai sifat, karakter, dan suasana yang dikehendaki. Gending dapat hadir sebagai ilustrasi, pembingkai, yang menyatu. Dikaji dari sisi estetik musikalnya menunjukkan bahwa keindahan penggarapan gending terletak pada hubungan timbal balik antara tabuhan instrumen satu dengan lainnya.Interaksi tersebut membentuk garap musikal yang utuh. Dari bangunan garap terwujud berbagai jenis karakter dan berbagai kesan "rasa estetik" seperti sedih, sigrak, prenes, gagah, gecul, sereng, dan agung. 
Institution Info

Institut Seni Indonesia Yogyakarta