DETAIL DOCUMENT
STUDI DISTRIBUSI TEGANGAN DI SEKELILING SUMUR SAAT PROSES HYDRAULIC FRACTURING
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Rofi Mufdhila, Ardhi (STUDENT ID : 10215068)
(LECTURER ID : 0027036801)
Subject
Fisika 
Datestamp
2019-09-30 09:23:28 
Abstract :
Peretakan batuan dengan hidrolik merupakan metode untuk meningkatkan produktifitas sumur hidrokarbon. Peretakan batuan dengan hidrolik akan terjadi jika formasi batuan mendapatkan tegangan tarik yang lebih besar dari kekuatan tariknya. Pada kondisi tegangan insitu bumi dan tekanan dalam sumur (Pi) tertentu dapat menghasilkan tegangan tarik disekitar sumur untuk mengawali peretakan batuan secara hidrolik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi tegangan tangensial (????????????) dan radial (????rr) disekitar sumur dan menentukan nilai minimum tekanan sumur agar terjadi peretakan batuan dengan hidrolik. Kami telah memodelkan sumur untuk orientasi sumur vertikal, sumur terdeviasi, sumur horizontal transversal, dan sumur horizontal longitudinal berfluida. Model sumur berada dalam kondisi linear elastis dan isotropik dan fluida yang tak dapat dikempa. Kami memberikan suatu kondisi tegangan insitu dalam normal fault (vertikal Sv> horizontal maksimum SH > horizontal minimum Sh) dan variasi Pi pada setiap model. Beberapa tekanan sumur yang digunakan mengacu kepada kriteria patahan disekitar sumur. Kami melakukan pemodelan menggunakan metode elemen hingga dengan menggunakan metode weighted residual dan pembobotan metode Galerkin. Tekanan sumur ditingkatkan hingga menghasilkan distribusi ???????????? yang lebih kecil atau sama dengan kekuatan tarik formasi pada sebagian area disekitar sumur. Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang arah patahan dan nilai Pi agar terjadi retakan batuan dengan hidrolik. Nilai Pi untuk sumur vertikal sekitar 0.6Sv dengan arah retakan pada SH, sumur terdeviasi sekitar 0.8Sv pada arah SH, sumur horizontal longitudinal sekitar 0.5Sv dengan retakan pada arah SV dan SH, dan sumur horizontal transversal sekitar 1.6Sv pada arah pada arah SV dan SH. Setiap model sumur mengalami retakan batuan dengan hidrolik pada bidang tegangan in situ maksimum (Sv dan SH). Informasi ini dapat berguna untuk mendesain arah retakan dan penggunaan proppant saat proses retakan batuan dengan hidrolik dilakukan. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung