Abstract :
Pada pengaplikasiannya di industri minyak dan gas, mild steel seperti baja ASTM A36
sering kali bersentuhan dengan substansi yang korosif seperti larutan HCl pada saat
proses acidizing. Di industri, penambahan inhibitor organik pada lingkungan yang
asam merupakan metode proteksi korosi yang paling umum digunakan. Salah satu jenis
inhibitor organik baru yang tidak beracun, ramah lingkungan, murah, dan mudah
ditemukan yaitu dari golongan obat-obatan seperti ketoconazole. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan garam halida terhadap efisiensi
inhibisi ketoconazole dalam larutan HCl 1 M menggunakan metode gravimetrik dan
analisis signifikansi variabel jenis garam halida, konsentrasi garam halida, dan
temperatur terhadap laju korosi baja menggunakan metode analysis of variance
(ANOVA).
Pada penelitian ini dilakukan uji perendaman selama dua hari pada temperatur 25?
dan enam jam untuk variasi temperatur 35?, 45?, dan 55? pada konsentrasi garam
halida 0,001 M, 0,003 M, 0,005 M, dan 0,01 M. Pada uji perendaman di temperatur
25? digunakan garam halida (KI, KBr, KCl) dan pada uji perendaman dengan variasi
temperatur digunakan KCl. Data hasil uji perendaman kemudian diolah untuk
mendapatkan laju korosi, efisiensi inhibisi, model isoterm adsorpsi, mekanisme
adsorpsi, dan parameter termodinamika lainnya.
Pada uji perendaman di temperatur 25?, didapat bahwa laju korosi cenderung
menurun dan nilai efisiensi inhibisi ketoconazole 200 ppm cenderung meningkat
seiring dengan meningkatnya konsentrasi garam halida. Pada uji perendaman dengan
variasi temperatur, didapat bahwa laju korosi meningkat dan nilai efisiensi menurun
seiring dengan meningkatnya temperatur. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa variabel
jenis garam yang ditambahkan berpengaruh signifikan terhadap laju korosi baja.
Namun, interaksi dengan variabel konsentrasi garam dinilai tidak signifikan. Di sisi
lain variabel temperatur berpengaruh signifikan terhadap laju korosi baja tetapi
interaksi dengan variabel konsentrasi KCl dinilai tidak signifikan. Nilai efisiensi
inhibisi ketoconazole 200 ppm terbaik pada uji perendaman dengan penambahan
garam halida KI, KBr, dan KCl berturut-turut sebesar 97,11%, 96,26%, dan 97,36%,
nilai tersebut didapat pada konsentrasi 0,01 M, 0,001 M, dan 0,01 M. Nilai efisiensi
inhibisi ketoconazole 200 ppm terbaik dengan penambahan KCl pada temperatur 35?,
45?, dan 55? yaitu sebesar 95,22%, 94,92%, dan 93,08% pada konsentrasi 0,01 M,
0,01 M dan 0,003 M.