DETAIL DOCUMENT
ESTIMASI KECEPATAN GELOMBANG GESER (VS) MENGGUNAKAN METODE EARTHQUAKE HORIZONTAL-TO-VERTICAL SPECTRAL RATIO (EHVSR) DAN DATA GEMPA SUSULAN CIANJUR 2022
Total View This Week0
Institusion
Institut Teknologi Bandung
Author
Daiva Pangestu, Fernanda (STUDENT ID : 12320007)
(LECTURER ID : 0008097804)
(LECTURER ID : 0017069002)
Subject
 
Datestamp
2024-09-17 10:24:32 
Abstract :
Pada tanggal 21 November 2022, gempa bumi berkekuatan 5,6 melanda Cianjur, Jawa Barat, Indonesia, mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Gempa terjadi di kedalaman kurang lebih 10 km terkait adanya indikasi sesar konjugasi di wilayah tersebut. Penelitian bertujuan untuk mengkarakterisasi struktur bawah permukaan wilayah Cianjur dengan menggunakan metode Earthquake Horizontal to Vertical Spectral Ratio (EHVSR). Dengan menganalisis rekaman gempa susulan dari 19 stasiun pengukuran, kami memperoleh kurva EHVSR dari bagian perekaman noise, gelombang S, dan gelombang coda. Jika dibandingkan bagian-bagian tersebut, bagian gelombang S menunjukkan hasil yang menunjukkan frekuensi dominan lebih rendah dan amplitudo lebih tinggi yang menunjukkan adanya lapisan tanah lunak yang lebih tebal di wilayah tersebut. Namun, bentuk kurva bagian gelombang coda memiliki kemiripan dengan kurva bagian perekaman noise. Kemiripan tersebut menunjukkan bahwa gelombang tersebut bergerak pada medium dengan cara yang serupa dan beresonansi pada frekuensi atau struktur geologi yang hampir sama. Informasi kurva EHVSR komponen gelombang S setiap stasiun pengukuran dilakukan Inversi kurva EHVSR untuk memberikan profil kecepatan gelombang geser (VS). Berdasarkan hasil inversi kurva EHVSR, Cianjur memiliki struktur tanah keras dan batuan lunak yang cukup tebal, namun di beberapa titik terdapat lapisan tanah lunak yang tipis. Pada kedalaman 30 m dan 100 m, material masih cukup bervariasi dengan indikasi lapisan yang kurang terkompaksi, sementara pada kedalaman 500 m, material menjadi lebih seragam dan terkompaksi. Pada kedalaman 1000 m, peningkatan VS menunjukkan adanya lapisan yang lebih padat dan keras, kemungkinan berupa batuan dasar. Berdasarkan klasifikasi, daerah penelitian memiliki tanah sedang hingga keras. 

Institution Info

Institut Teknologi Bandung