Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
AHMAD WAHIDILLAH AGUNG P., NIM. 08470006
Subject
Kependidikan Islam
Datestamp
2017-03-23 03:29:59
Abstract :
Ahmad Wahidillah Agung P. Komparasi Konsep Kebebasan Manusia
Menurut John Dewey dan Muhammad Athiyah Al-Abrasyi (Perspektif Filsafat
Pendidikan). Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Sunan Kalijaga. 2012.
Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa pendidikan saat ini masih saja
melakukan penindasan dan pengekangan terhadap peserta didik dengan
memberlakukan peraturan yang ketat dan sistem pembelajaran yang teacher centred.
Hal ini mengakibatkan peserta didik tidak mempunyai kebebasan dalam
mengembangkan bakat dan potensi yang dimilikinya. Sehingga tujuan dalam
penelitian ini adalah : (1) menjelaskan gagasan John Dewey dan Muhammad Athiyah
Al-Abrasyi tentang konsep kebebasan manusia dalam perspektif filsafat pendidikan;
(2) menjelaskan komparasi dari gagasan kedua tokoh yang kemudian diharapkan
memberikan gambaran alternative tentang pendidikan yang konstruktif dalam
mengembangkan pendidikan yang berlandaskan kepada kebebasan peserta didik.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan
menggunakan pendekatan filosofis-historis. Penelitian ini bersifat deskriptifkomparatif-
analitik yang bersumber pada pemikiran John Dewey dan Muhammad
Athiyah Al-Abrasyi, maka dalam menganalisa data menggunakan teknik analisis
kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan : (1) menurut John Dewey kebebasan manusia
merupakan sebuah kondisi dimana manusia mampu memerintah dirinya sendiri tanpa
mengikuti desakan orang lain, terlepas dari kekangan-kekangan yang mengikat, serta
selalu berusaha sesuai dengan apa yang menjadi bakat dan kemampuannya.
Kebebasan menurutnya ada beberapa macam, yaitu : pertama, kebebasan berpikir
artinya tidak ada yang menghalangi pikiran bekerja. Kedua, kebebasan intelegensi
yaitu kebebasan untuk melakukan observasi dan pertimbangan yang dilakukan atas
nama sejumlah tujuan yang pada hakikatnya berharga. Ketiga, kebebasan berbicara
(menyampaikan pendapat). Keempat, kebebasan bergerak (bertindak dalam
eksperimen). Menurut Al-Abrasyi, kebebasan merupakan keberanian mengambil
sikap untuk tidak mengikuti apa yang telah menjadi pertimbangan orang lain, yang
pada intinya, manusia harus percaya dan berpegang teguh pada kemampuan diri
sendiri (fitrah). (2) Kalangan progressive memberi kebebasan peserta didik untuk
bersikap dan berbuat sesuai dengan cara dan kemampuannya masing-masing dalam
usaha meningkatkan kecerdasan dan daya kreasi. Di dalam filsafat pendidikan Islam,
peserta didik diberi kebiasaan bebas dan mendidiknya dengan pendidikan
pembebasan agar peserta didik mempunyai kemampuan untuk menentukan hidupnya
tanpa harus bergantung dengan orang lain (3) Komparasi dari konsep Dewey dan Al-
Abrasyi bisa dilihat dari persamaan dan perbedaannya. Persamaanya secara eksplisit
bisa dilihat dari prinsip kebebasan yang menghargai independensi manusia dan
mewujudkan pendidikan yang humanis. Perbedaannya terletak pada tujuan dan
orientasi kebebasan tersebut serta pada proses pembelajaran dan pembatas kebebasan
tersebut