Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
NUR CAHYATI, NIM. 08470108
Subject
Kependidikan Islam
Datestamp
2017-03-27 04:22:38
Abstract :
NUR CAHYATI (08470108).Proses Pembelajaran Kitab Kuning di Kelas
I?dady Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta (Studi Komparatif Metode
Bandongan dengan Metode Sorogan). Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Kependidikan
Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2012.
Latar belakang penelitian ini bahwasanya metode bandongan dan metode
sorogan adalah dua metode lama yang masih tetap digunakan oleh para ustadz
untuk penyampaian pembelajaran kitab sampai sekarang, sementara kelas I?dady
adalah kelas awal dalam jenjang pendidikan di Pondok Pesantren AlLuqmaniyyah
Yogyakarta. Masih banyak di antara mereka yang baru mengenal
dengan Kitab Kuning, karena sebagian besar dari mereka adalah lulusan sekolah
umum yang di dalam kurikulum sekolahnya tidak ada mata pelajaran kitab
kuning.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi metode
bandongan dan sorogan di kelas I?dadyPondok Pesantren Al-Luqmaniyyah
Yogyakarata, mengetahui kelebihan dan kekurangan dari kedua metode tersebut,
serta untuk mengetahui hasil belajar dari pembelajaran kitab kuning dengan kedua
metode tersebut, selain itu juga untuk membandingkan antara kedua metode
tersebut dalam tingkat ketepatan penerapan pada pembelajaran kitab kuning di
kelas I?dady. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan mengambil
latar kelas I?dady Pondok Pesantren Al-Luqmaniyyah Yogyakarta, pengumpulan
data menggunakan Observasi, Wawancara, dokumentasi, dan angket. Sumber
datanya adalah para santri kelas I?dady dan ustadz pengampu kitab Mabadi? Fiqih
dan kitab Taisirul kholaq. Analisa data dilakukan dengan memberikan makna
terhadap data yang berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik
kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukan (1) Proses pembelajaran kitab kuning
dengan metode bandongan berjalan baik, meskipun terkadang ada santri yang
melamun sendiri bahkan mengantuk, dengan menggunakan metode sorogan
berjalan baik pula, santri belajar membaca kitab kuning dan disemak langsung
oleh ustadznya, santri terlihat serius menyetorkan bacaan kitabnya. (2) Kelebihan
dari metode bandongan yaitu: mudah tempat dan efisien waktu, kelebihan metode
sorogan yaitu: santri lebih siap mengikuti pembelajaran, melatih santri untuk lebih
percaya diri. (3) Kekurangan metode bandongan yaitu: ustadz tidak mengetahui
kemampuan setiap santri, kekurangan metode sorogan yaitu: memerlukan waktu
yang lama dalam proses pembelajaran, timbulnya rasa bosan dalam proses
pembelajaran. (4) Hasilnya belajar santri dengan metode bandongan rata-rata nilai
semester satu dan dua adalah 73,85, dan nilai rata-rata santri setelah belajar kitab
kuning dengan metode sorogan adalah 84,90, selisih antara nilai tersebut adalah
11, 05.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan para ustadz dalam
menentukan metode dalam pembelajaran kitab kuning khususnya di Pondok
Pesantren, dan dapat menembah wawasan bagi para pembaca pada umumnya.