Abstract :
Nuraeni, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Autis di Sekolah
Lanjutan Autis Fredofios Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2012.
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa anak autis sebagai anak yang mengalami
hambatan baik dari segi mental, emosi, psikomotorik memerlukan penanganan khusus dalam
proses pembelajaran. Keberhasilan dalam proses pembelajaran sangat ditentukan oleh
beberapa komponen yaitu berasal dari guru, metode, kurikulum dan lain-lain. Yang menjadi
permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah proses pembelajaran PAI pada anak autis,
apa problematika yang dihadapi dalam proses pembelajaran, bagaimana upanya yang
dilakukan sekolah dalam menangani masalah, dan hasil yang dicapai dalam proses
pembelajaran PAI. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk memberikan
informasi dan masukan kepada semua pihak terutama guru dan lembaga pendidikan.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar SLA Fredofios
Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan dokumentasi, observasi,
wawancara. Analisis data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil
dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukan: (1) pembelajaran PAI di SLA Fredofios Yogyakarta
mengikuti kurikulum KTSP dengan modifikasi guru. Materi yang disampaikan ditekankan
pada materi yang bersifat praktis dengan menggunakan metode demontrasi, ceramah. Proses
pembelajaran yang berpedoman pada komponen pendidikan, yaitu: tujuan, pendidik, peserta
didik, kurikulum, materi, metode dan evaluasi. (2) terdapat beberapa problem dalam
pembelajaran PAI pada anak autis yaitu: Problem berasal dari siswa, dari guru, kurangnya
kreatifitas guru, tipe anak yang berbeda-beda, kesulitan dalam menjelaskan materi yang
abstrak serta keterbatasan sarana yang ada di sekolah. (3) upanya yang dilakukan sekolah dan
guru pengampu PAI anatar lain adalah memberikan materi yang sesuai dengan kemampuan
siswa serta memberikan materi yang ringan, berusaha mengerti akan keadaan dan
kemampuan anak didik, mengaplikasikan materi ke dalam kegiatan keseharian, media visual
sebagai pengganti sarana yang belum lengkap dan guru di berikan pelatihan-pelatihan. (4)
hasil pembelajaran PAI menunjukan bahwa anak-anak autis ini sudah mampu menjalankan
ritual keagamaan keseharian, maupun dalam berperilaku seperti tuntutan agamanya.