Abstract :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak psikologis yang dirasakan oleh tiga warga Dusun Jengglik pasca trauma akibat erupsi Merapi dan upaya penanganan dari dampak psikologis pasca trauma.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif kasus dampak psikologis pasca trauma dari Siti Saniah, Mursono, dan Sulastri. Objek terhadap penelitian adalah dampak psikologis yang dirasakan dan cara penanganan pasca trauma yang dilakukan terhadap tiga warga Dusun Jengglik. Data berupa uraian tertulis berupa gangguan psikologis dan dianalisis secara deskriptif. Langkah awal dengan mendiskripsikan gambaran umum Dusun Jengglik dan profil subjek penelitian ditinjau dari latar belakang pendidikan, latar belakang agama, latar belakang ekonomi, dan dampak erupsi Merapi terhadap psikologis. Langkah berikutnya adalah menjelaskan dampak psikologis, dampak psikologis pasca trauma tiga korban erupsi Merapi, dan cara penanganan pasca trauma.
Hasil penelitian menunjukkan dampak psikologis pasca trauma yang dialami oleh ketiga subyek yaitu selalu teringat akan peristiwa traumatik (intrussive re-experiencing) dalam dalam hal ini bencana erupsi Merapi. Sani mengalami kesadaran berlebih (arousal) yang menyebabkan dirinya mengalami gangguan tidur, avoidance, dan menghindari pembicaraan yang berhubungan dengan erupsi Merapi. Gangguan kesadaran berlebih yang dialami oleh Sulastri, dimana dirinya menjadi sulit untuk berkonsentrasi. Upaya penanganan dampak psikologis pasca trauma yang dilakukan adalah dengan memantapkan niat dan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, aktifitas sosial kebudayaan, serta terapi dengan relaksasi dan permainan.
.