Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
ABDUL KHAFI , NIM. 06720036
Subject
Sosiologi
Datestamp
2022-08-04 06:25:23
Abstract :
Kebutuhan aktualisasi diri pada diri manusia merupakan kebutuhan
tertinggi dalam hierarki teori Abraham Maslow, yang berupa kebutuhan untuk
berkontribusi pada orang lain atau lingkungan serta mencapai potensi diri
sepenuhnya. Konsep dasar manusia ideal ini yang mengantarkan penulis pada
seorang tokoh ?unik? di zamannya, yaitu (alm.) KH. Zainal Arifin Thoha. Gagasan
dan ide-ide unik KH. Zainal Arifin Thoha dalam menjalankan hidup memiliki dasardasar
bertahan hidup yang tinggi, aktualiasi diri, dan memiliki produktifitas yang
tinggi.
Hal ini penulis anggap sangat penting untuk didalami pengetahuan
kemandirian dengan kerangka konsep KH. Zainal Arifin Thoha yang dijalankan
selama hidupnya dan implementasinya di PPM. Hasyim Asy?ari. Mengingat
perkembangan zaman yang sudah mulai kehilangan mental kemandirian dan
ketimpangan ekonomi karena akibat ?arogansi? individualisme.
Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field-research) dengan
menggunakan metode kualitatif dan teknik proses pengumpulan data melalui
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses pengelolahan data, penulis memakai
pendekatan historis-sosiologis dengan metode diskriptif-analitis. Hal ini dilakukan
upaya memperoleh data-data akurat sesuai dengan fakta lapangan. Kemudian penulis
narasikan dengan sedikit menganalisis data-data yang telah terhimpun.
Temuan di lapangan mengungkapkan bahwa konsep kemandirian KH.
Zainal Arifin Thoha menekankan pada penguasaan terhadap dimensi spiritualitas,
intelektualitas, dan profesionalitas yang dijadikan dasar atau modal kemandirian
atau hidup mandiri. Konsep kemandirian ini dijalankan atau diimplementasikan di
PPM. Hasyim Asy?ari melalui beberapa supporting system, seperti mujahadah dan
ziarah kubur (supporting system spiritualitas), pengembangan bahasa, kajian ilmiah,
pengadilan ilmiah, kajian editorial, lesehan sastra dan budaya, dan Lembaga Kajian
Kutub Yogyakarta (LKKY) (supporting system intelektualitas), dan leadership,
entrepreneurship (supporting system profesionalitas).
Penelitian ini menyimpulkan bahwa konsep kemandirian KH. Zainal Arifin
Thoha, dapat digambarkan sebagai sebuah kondisi dimana seseorang tak tergantung
pada satu otoritas tertentu. Konsep kemandirian ini adalah menginginkan terciptanya
santri-santri atau masyarakat yang tidak tergantung oleh apapun dan masyarakat
yang kuat dari segi apapun. Mandiri secara ekonomi dan mandiri secara intelektual
tapi dengan kondisi fleksible ?mampu menyesuaikan dengan konteks dimana
berada dan dengan siapa berhadapan. Prinsip berbagi dan bisa memberikan manfaat
bagi orang lain menjadi goal konsep kemandirian ini.