Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
SITI KHODIJAH , NIM. 10540027
Subject
Sosiologi Agama
Datestamp
2015-05-22 01:08:55
Abstract :
Pekerja seks merupakan kelompok masyarakat yang kehidupannya rentan
dengan stigma negatif dari masyarakat. Salah satu lokasi prostitusi yang terdapat
di Yogyakarta berada di Kampung Sosrowijayan Kulon. Sosrowijayan Kulon
secara geografis dekat dengan salah satu pusat perbelanjaan Malioboro dan
stasiun besar Yogyakarta, sehingga membuat lokasi ini jarang sepi dikunjungi
‘konsumen seksual’. Hal tersebut juga memberikan keuntungan tersendiri bagi
masyarakat sekitar Sosrowijayan Kulon. Keberadaan prostitusi di tengah
masyarakat Kampung Sosrowijayan Kulon membuat para pekerja seks harus
berbaur dan mengikuti berbagai peraturan yang diterapkan oleh masyarakat
setempat. Penelitian ini akan melakukan meneliti rasionalisasi nilai-nilai agama
dan model tindakan yang dilakukan perempuan pekerja seks.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan. Data diperoleh dari sumber
data primer dan sumber data sekunder dengan menggunakan teknik wawancara
dan observasi. Data yang diperoleh di lapangan dikaji melalui beberapa tahap,
yaitu pertama tahap reduksi data, kedua tahap display data, dan ketiga verifikasi.
Setelah beberapa tahap pengkajian data, data kemudian dianalisis menggunakan
pendekatan sosiologis dengan menggunakan teori rasionalisasi Max Weber dan
tipe tindakan.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa nilai-nilai agama yang dimaknai
oleh pekerja seks dikelompokkan ke dalam empat tipe rasionalitas. Pertama,
rasionalitas praktis dalam kegiatan keberagamaan dapat dilihat dari pekerja seks
yang tidak melaksanakan puasa dan tetap bekerja di bulan Ramadan. Kedua,
rasionalitas substantif terhadap nilai-nilai agama dapat dilihat dari pekerja seks
yang melakukan sedekah, mengikuti pengajian tahlilan/yasinan, mengikuti
pengajian rutin, dan melaksanakan ibadah. Ketiga, rasionalitas formal respons
pekerja seks terhadap peraturan Kampung. Keempat, rasionalitas teoretis pekerja
seks tentang konsep agama dapat dilihat dari pernyataan pekerja seks yang
mengatakan bahwa agama yang diyakininya sudah adil dan tidak membedabedakan.
Faktor perempuan bekerja sebagai pekerja seks meliputi tekanan
ekonomi, trauma karena perilaku pasangan atau lawan jenis, dan lingkungan
sosial. Tindakan perempuan dalam memutuskan untuk bekerja sebagai pekerja
seks dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe tindakan. Pertama, tindakan
instrumental dapat dilihat dari tindakan perempuan yang bekerja sebagai pekerja
seks berdasarkan pertimbangan tekanan ekonomi dan bertujuan untuk
memperbaiki perekonomian keluarga. Kedua, tindakan instrumental-afektual
dapat dilihat dari faktor perempuan bekerja sebagai pekerja seks karena tekanan
ekonomi dan karena faktor kekecewaan terhadap pasangannya.