Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
NUR KHOLIS HAMID, NIM. 09120041
Subject
Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Datestamp
2015-08-24 08:08:36
Abstract :
Kesenian Tari Panjidur merupakan kesenian rakyat wilayah Dusun
Jambon, Desa Donomulyo, Kecamatan Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo.
Kesenian ini berdiri pada tahun 1948 yang diprakarsai oleh Sastrodiwiryo.
Kesenian Panjidur berupa tarian yang diiringi dengan lantunan syair atau singir
yang berisikan kiasan-kiasan tentang nilai-nilai agama, nilai-nilai moral serta
petunjuk untuk menempuh kehidupan kearah yang lebih baik. Menurut penutur
sejarah yang dijadikan responden dalam penelitian ini, Tarian Panjidur digunakan
sebagai media dakwah oleh para leluhur pada mula berdirinya. Melalui lantunan
syair dan dihiasi dengan tarian, dapat menarik perhatian para penonton, sehingga
tujuan dan target yang di inginkan dapat tercapai. Kesenian Tari Panjidur ini
menarik dikaji karena kesenian ini bukan hanya sekedar kesenian rakyat yang
berfungsi sebagai wahana hiburan saja, namun ada nilai tambahanya yakni
sebagai mediasi dakwah Islam.
Sebagai pokok permasalahan dalam penelitian ini, penulis menjelaskan
seputar nilai-nilai keislaman yang terkandung di dalam singir Panjidur. Penulis
menerjemahkan, serta memberikan interpretasi terhadap lirik-lirik dalam singir
Panjidur tersebut. Pada penelitian ini penulis menggunakan pendekatan
antropologi sebagai sudut pandang untuk menemukan intisari dari nilai-nilai yang
terkandung di dalam singgir Panjidur. Sebagai kerangka teoritis dalam
menganalisa data-data yang sudah penulis kumpulkan, penulis mengadopsi teori
lambang yang diintrodus oleh Erns Cassirer. Untuk menyesuaikan dengan kontek
penelitian ini penulis memilih statemen Erns Cassirer yang mengatakan bahwa
“kata adalah lambangâ€. Jadi setiap kata pada lirik singir Panjidur mengandung
berbagai macam makna. Setiap kata tersebut mengkiaskan berbagai nilai yang
ingin disampaikan oleh para pengarang singir ataupun penyanyinya.
Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan. Penulis melakukan
penelitian langsung kelapangan dengan melakukan observasi, interview dan
dokumentasi. Sebagai sumber primer dalam penulisan ini, penulis mewawancarai
beberapa orang responden yang terlibat ataupun yang berperan penting dalam
kesenian Panjidur ini. Kemudian penulis juga mengambil informasi dari bukubuku,
skirpsi, koran, serta artikel-artikel yang memuat informasi tentang kesenian
Tari Panjidur. Semua data yang telah terkumpul dari sumber primer maupun
sumber sekunder akan penulis verifikasi, kemudian penulis berikan interpretasi
sebagai wujud dalam mengupayakan otentisitas dan validitas tulisan ini.
Sebagai hasil dari penelitian ini, penulis menegaskan bahwa dalam singir
kesenian Tari Panjidur terkandung nilai-nilai keislaman yang dapat dijadikan
sebagai acuan untuk menempuh kehidupan.