DETAIL DOCUMENT
Pesantren, Sekolah dan Madrasah (Tinjauan dari Sudut Kurikulum Pendidikan Islam)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
Haidar Putra Daulay , NIM: 86061/S3
Subject
Ilmu Agama Islam 
Datestamp
2017-02-02 02:17:23 
Abstract :
Pendidikan Islam, adalah pendidikan yang bertujuan untuk membentuk pribadi Muslim seutuhnya, mengembangkan seluruh potensi manusia baik yang berbentuk jasmaniah maupun rohaniah, menumbuhsuburkan hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dan alam semesta. Dengan demikian, pendidikan Islam itu berupaya untuk mengembangkan individu seutuhnya sekaligus pewarisan nilai-nilai Islami. Karena pendidikan Islam itu berupaya untuk mengembangkan individu sepenuhnya, maka sudah sewajarnyalah untuk dapat memahami konsep pendidikan Islam yang sesungguhnya mestilah bertolak dari pemahaman terhadap konsep manusia menurut Islam. Al-Qur?an meletakkan kedudukan manusia sebagai khalifah Allah di bumi (al-Baqarah: 30). Esensi maka khalifah adalah orang yang diberi Allah tugas untuk memimpin alam. Dalam hal ini manusia bertugas memelihara alam untuk memakmurkannya. Dengan demikian eksistensi khalifah terletak pada daya kreatif untuk memakmurkan bumi. Agar manusia dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah secara maksimal, maka sudah semestinyalah manusia itu memiliki potensi-potensi yang menopangnya untuk terwujudnya jabatan khalifah tersebut. Potesi tersebut meliputi potensi jasmani dan rohani Potensi jasmani adalah meliputi seluruh organ jasmaniah manusia yang berwujud nyata. Sedangkan potensi rohaniah bersifat, yang menurut Hasan Langgulung terdiri dari fitrah, ruh, kemauan bebas dan akal. Sedangkan asy-Syaibani, menyatakan bahwa manusia itu memiliki potensi yang meliputi badan, akal, dan ruh. Ketiga-tiganya persis seperti segitiga yang sama panjang sisi-sisinya. Selanjutnya, Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa potensi spiritual manusia meliputi dimensi: akidah, akal akhlak, perasaan (hati), keindahan dan dimensi sosial. Selain dari itu al-Qur?an menjelaskan jugatentang potensi rohaniah lainnya, yakni al-Qalb, al-Fuad, an-Nafs. Dengan bermodalkan potensi-potensi yang dimilikinya itulah manusia merealisasi fungsinya sebagai khalifah Allah di bumi yang bertugas memakmurkannya. Di sisi lain, di samping manusia berfungsi sebagai khalifah, juga bertugas untuk mengabdi kepada Allah (Az-Zariyat: 56). Dengan demikian manusia itu mempunyai fungsi ganda, sebagai khalifah dan sekaligus sebagai ?abd. Fungsi sebagai khalifah tertuju kepada pemegang amanah Allah untuk penguasaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pelestarian alam raya yang berujung kepada pemakmurannya. Fungsi ?abd tertuju kepada penghambaan diri semata-mata hanya kepada Allah. Untuk terciptanya kedua fingsi tersebut yang terintegrasi dalam diri pribadi Muslim, maka diperlukan konsep pendidikan yang komprehensif yang dapat menghantarkan pribadi Muslim kepada tujuan akhir pendidikan yang ingin dicapai. Agar peserta didik dapat mencapai tujuan akhir (ultimate aim) pendidikan Islam, maka suatu permasalahan pokok yang sangat perlu mermendapat perhatian adalah penyusunan rancangan program pendidikan yang dijabarkan dalam kurikulum. Pengertian kurikulum dalam tulisan ini adalah segala kegiatan dan pengalaman yang dirancang dan diselenggarakan oleh lembaga pendidikan bagi peserta didiknya, baik di dalam maupun di luar sekolah dengan maksud untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Berpedoman kepada ruang lingkup pendidikan Islam yang ingin dicapai, maka kurikulum pendidikan Islam itu berorientasi kepada tiga hal, yaitu: a. Tercapainya tujuan hablum minallah (hubungan dengan Allah). b. Tercapainya tujuan hablum minannas (hubungan dengan manusia) c. Tercapainya tujuan hablum minal-alam (hubungan dengan alam). Para ahli pendidikan Islam seperti al-Abrasyi an-Nahlawi, al-Jamali, as-Syaibani, al-Ainani, masing-masing mereka tersebut telah memperinci tujuan akhir pendidikan Islam yang pada prinsipnya tetap berorientasi kepada ketiga komponen di atas. Berangkat dari potensi manusia dan fungsinya serta ruang lingkup pendidikan Islam, demikian juga pendapat para ahli pendidikan Islam yang telah disebutkan diatas, maka dapatlah dirumuskan bahwa tujuan pendidikan Islam meliputi: aspek pendidikan ketuhanan dan akhlak aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan, jasmani, kemasyarakatan, kewajiban, keindahan dan ketrampilan. Oleh karena ketujuh aspek tersebut merupakan sasaran pendidikan Islam yang ingin diraih, maka berangkat dari alur pikir bahwa pencapaian tujuan pendidikan itu mestilah berdasarkan rancangan kurikulum atau dengan kata lain kurkulum itu disusun adalah dalam rangka untuk mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan alur pikir yang diungkapkan di atas, maka dapatlah disimpulkan bahwa pilar-pilar kurikum pendidikan Islam itu meliputi aspek: aspek pendidikan ketuhanan dan akhlak, aspek pendidikan akal dan ilmu pengetahuan, pendidikan jasmani, pendidikan kemasyarakatan, pendidikan kejiwaan, pendidikan keindahan, dan pendidikan ketrampilan. Pendidikan ketuhanan dan akhlak berintikan penumbuhan, penghayatan dan pengamalan akidah Islam dalam arti yang sesungguhnya, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya, dapat mewujudkan sifa 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga