Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
MOHAMMAD AHYAN YUSUF SYA’BANI , NIM. 1220411228
Subject
Pendidikan Islam (Pesantren)
Datestamp
2015-04-29 02:03:43
Abstract :
Guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan nilai karakter kepada
siswanya memiliki fungsi transfer of value. Dengan demikian suatu kesalahan
yang terjadi pada siswa dapat dicegah dan diminimalisir dengan peran aktif guru
secara optimal. Untuk itulah fokus penelitian ini untuk mengetahui bentuk
peranan dan cara yang dilakukan oleh guru PAI dalam menanamkan nilai-nilai
karakter terhadap siswa di SMK Muhammadiyah Imogiri dan SMK Nasional
Bantul. Alasan memilih dua sekolah tersebut karena SMK Muhammadiyah
Imogiri berada di bawah organisasi Muhammadiyah yang berbasis keagamaan
sedangkan SMK Nasional bantul di bawah Yayasan Veteran Dua Januari yang
berbasis umum dan siswa kedua sekolah juga pernah terlibat aksi tawuran pelajar.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan
metode penelitian kualitatif deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru PAI,
Kepala Sekolah dan siswa SMK Muhammadiyah Imogiri dan SMK Nasional
Bantul dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data,
mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Adapun untuk
mengetahui keabsahan data dengan melakukan perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan pengamatan, triangulasi sumber data dan mengadakan
member check.
Hasil penelitian ini adalah (1) peranan guru PAI SMK Muhammadiyah
Imogiri sebagai pengajar, pendidik, korektor, inspirator, informator, organisator,
motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas,
mediator, supervisor, evaluator, da’i, konsultan dan pemimpin informal (dengan
kekurangan yaitu beberapa guru tidak berperan sebagai demonstrator, belum
memiliki program kegiatan pengamalan agama; belum membuat prota dan
prosem) sedangkan peranan guru PAI SMK Nasional Bantul sebagai pengajar,
pendidik, korektor, inspirator, informator, organisator, motivator, inisiator,
fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor,
evaluator, da’i, konsultan dan pemimpin informal (dengan kekurangan yaitu
belum memiliki program kegiatan pengamalan keagamaan); (2) cara yang
dilakukan oleh guru PAI dalam penanaman nilai-nilai karakter di SMK
Muhammadiyah Imogiri lebih berorientasi pada aspek keagamaan terutama nilai
karakter religius sedangkan cara yang dilakukan oleh guru PAI dalam penanaman
nilai-nilai karakter di SMK Nasional Bantul menunjukkan telah dilakukan usaha
menanamkan setiap nilai karakter terhadap siswa.