Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
SEPTIANA ERLITA DEVI, NIM. 10540081
Subject
Sosiologi Agama
Datestamp
2015-05-07 07:17:23
Abstract :
Masa remaja merupakan suatu fase pertumbuhan dan perkembangan
dimana masa pertumbuhan dan perkembangan itu antara masa anak-anak,
masa puberitas ataupun masa dewasa. Remaja yang sehat dan normal akan
selalu mempunyai keinginan untuk melakukan tindakan dinamis agar
keberadaannya di akui dan berarti bagi orang lain. Namun pada remaja yang
tidak memiliki bayak aktivitas pada umumnya banyak menghabiskan
waktunya untuk hal-hal yang menarik perhatian orang lain. Dilihat dari
kondisi remaja yang berbeda dalam masa transisi ini, maka remaja merupakan
kelompok yang berpotensi mengalami berbagai tekanan batin, ataupun
kondisi yang tidak menyenangkan. Keadaan seperti itu dapat mengakibatkan
remaja untuk melakukan tidakan agresif.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kualitatif.
Data diperoleh dari sumber data primer yaitu hasil wawancara terhadap
sembilan informan pelajar yang tergabung ke dalam geng RANGER dengan
menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data sekunder
yaitu sumber-sumber lain yang mendukung penelitian seperti buku referensi,
jurnal penelitian, dan artikel yang peneliti nilai relevan dengan fokus
penelitian. Data yang di peroleh di lapangan di kaji dengan menggunakan
teknik deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori interaksionisme
simbolik Goerge Herbert Mead.
Penelitian ini menemukan bahwa terdapat empat tahapan konsep diri
yaitu implus, presepsi, manipulasi dan penyelesaian. Penelitian ini
menemukan bahwa adanya dorongan hati, pengaruh teman sebaya serta
adanya kenyamanan yang bersifat semu lah yang menyebabkan siswa ingin
masuk dan bergabung dengan Geng RANGER. Hasil penelitian ini juga
menemukan bahwa perilaku agresif yang di timbulkan oleh siswa SMA
Muhammadiyah 2 Yogyakarta yang tergabung dalam geng RANGER di
pengaruhi adanya faktor agama. Karena dalam mengekspresikan jiwa
keberagamaannya kebanyakan remaja yang tergabung dalam geng tersebut
memiliki sikap percaya ikut-ikutan. Mereka ikut percaya dan melaksanakan
ibadah dan ajaran-ajaran agama sekedar mengikuti suasana lingkungan di
mana ia berada, yaitu di lingkungan sekolah SMA Muhammadiyah 2
Yogyakarta dan di rumah saja.