Abstract :
Nurcholish Madjid adalah salah satu cendekiawan muslim Indonesia
yang pemikirannya cukup direspon oleh banyak orang. Salah satu basil pemikiran
atau gagasan Nurcholish Madjid yaitu tentang masyarakat madani.
Dalam skripsi ini akan dirumuskan bagaimana konsep masyarakat
madani menurut Nurcholish Madjid, seperti apa nilai-nilai pendidikan Islam yang
terkandung di dalam konsep masyarakat madani Nurcholish Madjid tersebut.
Adapun penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka (library
research). Metode pengumpulan data dalam skripsi ini menggunakan metode
dokumentasi berupa buku, surat kabar dan tulisan-tulisan lain yang dapat
dijadikan sumber. Pendekatan yang digunakan oleh penulis yaitu lebih difokuskan
pada pendekatan histories, dan metode analisis data menggunakan metode content
ana/isis (analisis isi).
Konsep masyarakat madani yang ditawarkan Nurcholish Madjid yaitu
mengacu pada tipe masyarakat Madinah pada masa Rasulullah. Masyarakat
tersebut adalah. masyarakat yang menyelesaikan persoalan-persoalan yang ad~
dengan keadaban (civility) seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW pada
masa lampau, yaitu masyarakat yang menghargai dan melaksanakan keadilan,
demokrasi, toleransi dan pluralisme yang dilandasi dengan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
Indonesia adalah masyarakat yang sangat majemuk, dengan berbagai
kebudayaan, suku bangsa dan agama. Keadaan seperti itu tidak menutup
kemungkinan akan terbentuk kehidupan yang harmonis walaupun kaya dengan
perbedaan, karena perbedaan itu akan saling melengkapi. Terwujudnya
masyarakat yang harmonis, penuh kedamaian yaitu dengan mewujudkan
masyarakat yang berkeadaban atau masyarakat madani yang mempunyai nilainilai
luhur.
Konsep masyarakat madani yang di dalamnya terdapat nilai-nilai luhur
yaitu keadilan, demokrasi, toleransi, pluralisme, sesuai dengan nilai-nilai
pendidikan Islam, karena Islam sendiri mengajarkan prinsip persamaan dalam
berbagai hal, tidak • ada dominasi minoritas atau mengedepankan keadilan.
Sehingga terbukalah jalan yang sama bagi semua orang tanpa ada pembedaap
antara orang yang satu dengan yang lainnya. Dalam Islam hanya mengenal
perbedaan itu pada tingkat ketaqwaan.