Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
Ebit Rustanta, NIM. 11120104
Subject
Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Datestamp
2016-10-04 02:00:48
Abstract :
Gagasan awal yang melatarbelakangi penulisan skripsi ini adalah, didasari
oleh kegelisahan akademik peneliti terhadap kondisi kesenian wayang orang.
Kesenian wayang orang, seperti halnya jenis wayang lainnya mengalami
penurunan signifikan dari segi minat masyarakat maupun pelestariannya. Wayang
orang desa wisata Pentingsari menarik peneliti untuk menelisik lebih dalam
tentang bagaimana dinamika dan perjalanan wayang orang Pentingsari sejak tahun
1960an sampai sekarang.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
sejarah dan sosial. Pendekatan sejarah digunakan untuk menarasikan sekaligus
memperiodesasikan perjalanan wayang orang Pentingsari. Adapun pendekatan
sosial digunakan peneliti untuk melihat bagaimana kondisi sosial masyarakat
Pentingsari. Teori yang dipakai untuk menganalisa kesenian wayang orang
Pentingsari adalah teori evolusi dalam perubahan sosial yang disebutkan oleh
Soerjono Soekanto, yakni Multilined Theories of Evolution yang menekankan
pada penelitian terhadap tahap perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat.
Artinya, teori ini melihat perubahan bentuk kebudayaan wayang orang dari bentuk
pentas wayang orang semalam suntuk ke bentuk wayang orang sebagai seni
karawitan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertama, heuristik
dengan cara mengumpulkan dokumen. Kedua, verifikasi yaitu mengkritisi sumber
internal dan eksternal. Ketiga, interpretasi yaitu menganalisis sumber yang
kemudian dianalisis dan disintesisikan. Keempat, historiografi adalah pemaparan
hasil penelitian yang dilakukan.
Hasil dari penelitian skripsi ini yaitu, 1) asal usul wayang orang
Pentingsari tidak terlepas dari wayang orang keraton Yogyakarta yang ternyata
pelatih wayang orang Pentingsari merupakan pemain wayang orang keraton
Yogyakarta. Sehingga wayang orang Pentingsari merupakan pengembangan dari
wayang orang keraton Yogyakarta yang terlebih dahulu muncul. 2) Perjalanan
wayang orang Pentingsari mengalami pasang surut. Pada tahun 1959 merupakan
periode pertumbuhan yang dipelopori oleh Sumardi. Perkumpulan wayang orang
Pentingsari mengalami puncak kejayaannya tahun 1965 sampai 1990an dimana
mereka bisa pentas sampai 15 kali pentas. Tahun 1990 merupakan tahun
kemunduran dimana tidak ada aktivitas yang dapat dicatat terkait wayang orang
Pentingsari. Tahun 2008, wayang orang kembali muncul dengan bentuk yang
berbeda yaitu kesenian tari wayang orang punakawan sebagai usaha pelestarian
budaya wayang orang Pentingsari. 3) Nilai-nilai keislaman dalam pementasan
wayang orang Pentingsari adalah tentang religiusitas, ketauhidan dan karakter
atau budi pekerti. Nilai-nilai tersebut terlihat dalam lakon Bima Suci dan Petruk
Jadi Ratu. Transformasi nilai-nilai tersebut dalam masyarakat Pentingsari lebih
terlihat pada budi pekertinya.
Kata Kunci : Wayang orang, teori evolusi, pentingsari