DETAIL DOCUMENT
KONSEP PERDAMAIAN ETNIK DAYAK NGAJU
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
Eddy Sabarudin, NIM. 97212202
Subject
DAKWAH ISLAM 
Datestamp
2022-01-10 08:42:58 
Abstract :
1. Suku Dayak Ngaju secara "nonnatif memiliki potensi sosial yang besar dalam membimgun harmonisasi dalam masyarakat. Hal ini tercennin dari filosofi hidup, sistem religi, budaya dan konsepsi sosial mereka. Kalau dikc>ji secara lebih mendalam, seluruh konsepsi yeng dibangun tersebut memiliki implikasi sosial yang positif dalam men0pang terjadinya tata hubungan sosial yang damai dan harmonis. Konsepsi hidup suku Dayak Ngaju sangat dipengaruhi oleh kondisi alam tropis Kalimantan, dengan segala unsur alam yang ada didalamnya, baik r1ora maupun fauna. Sehingga dalam pandangan mereka, dibutuhkan pola keseimbangan dalam menjalin hubungan, baik kepada sang pencipta, alam dan manusia. Pandangan mereka tentang alam inilah kemudian membentuk sistem sosial, kepercayaan dan budaya masyarakat Dayak Ngaju. Dalam konteks inilah kehidupan orang Dayak selalu diasosiasikan dengan alam, mereka pandai menangkap gejala allam. Menurut panctangan crang Dayak · terjadinya sesuatu yang menimpa kehidupan manusia tidak dipisahkan dari sebab akibat semua unsur alam. 2. Suku Dayak: Ngaju sebenamya memposisikan dirinya seb8gai sebuah kelompok suku yang terbuka (inklusif), mereka relatif mudah menerima hal-hal barn dimasyarak:at, terbukti dari percepatan pengarJh budaya dan kepercayaan (agama) dari luar yang pos1tif. Hal ini sangat potensial dalam membangun upaya harmonisasi sosial (ak:ultcrasi/asimilasi) dan maju secara bersama dalam membangun masa depan daerah Dt.yak:. Namun dalam kontek budaya, Dayak: sebagai sebuah identitas menjadi hilang, tidak: memiliki "ketahanan budaya" . Hal ini sebagai ak:ibat konstruksi sosial yang dibangun atas Dayak, sehingga terjadi alienasi budaya. Ketika menjadi seorang yang bukan beragama Kaharingan, identitas Dayak kemudian menjadi identitas barn akibat identifikasi Dayak sebagai kelompok masyarak:at yang bukan beragarna Islam yang dilakukan secara ilmiyah pada masa kolonial. Pasca kenmthan Sampit, 18 Februhli 2001 tampak: ada penguatan identitas dan budaya, yang kemudian mengikis panc'l.angan tentang identitas Dayak. Dayak seketika itu menjadi popular digu11akan untuk mengidentifikasi diri seseorang walaupun yang asing seka!ipun tentang Dayak:. 3. Pola ketergantungan dengan alam yang masih sangat merasuk dalam jiwa orang Dayak, ini memperlambat dinamika di internal suku Dayak sendiri. Ada kondisi yang membuat mereka manja karena fasilitas dapat di temukan di alam. Perlu rekonstrnksi kesadaran tentang alam dan dirinya, sehingga rasa kepemilikan terhadap alam tersebut daµat menjadi dina.ilisator kehidupan orang Dayal( dalam rdllgka mengejar ketertinggalan selama ini 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga