Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
S.M. Fahmi Azhar, NIM.: 19205032050
Subject
Qur'an Hadis
Datestamp
2022-11-18 08:24:03
Abstract :
Al-Qur?an mengklaim bahwa dirinya menggunakan bahasa Arab, namun adanya
interaksi dengan komunitas lain sebelum turunnya al-Qur?an tidak bisa dihindari, sehingga
memungkinkan adanya bahasa Arab yang bercampur dnegan bahasa selainnya dan terdapat
dalam al-Qur?an. Dari sekian banyak ayat dalam al-Qur?an yang dinilai memiliki diksi
bahasa non-Arab adalah QS. al-Baqarah [02]: 104, yaitu ra?ina. Perdebatan asal muasal
kata ini turut berimplkasi dalam penafsiran, mulai dari generasi awal (pra-modern) hingga
memasuki era modern, yang sarat ideologis.
Penelitian ini berupaya untuk meninjau ulang QS. al-Baqarah [02]: 104 dengan
melihat bagaimana kandungan makna yang terdapat di dalam ayat. Karena itu, objek
material penelitian ini pun akan difokuskan pada ayat tersebut. Penelitian ini tergolong
pada penelitian kepustakaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif-interpretatif,
dengan pendekatan ma?na cum magzha . Sumber primer yang digunakan adalah Mushaf
al-Qur?an, tafsir, literatur kebahasaan Arab, dan si>rah al-nabawiyah. Sementara sumber
sekunder adalah segala referensi yang relevan.
Dengan demikian, penelitian ini berakhir pada sejumlah temuan, yang diklasifikasi
menjadi tiga aspek; (1) al-ma?na al-tarikhi dari diksi ra?ina dalam QS.al-Baqarah [02]:104
adalah bahasa Arab yang berasal dari akar kata ra?a (memperhatikan), sementara diksi
ra?ina yang diduga berasal dari bahasa Ibrani dengan makna cacian, berujung pada
ra?inan yang berasal dari akar kata ra?una dengan makna ru?u>nah (bodoh). (2) almaghza
al-tarikhi alam ayat ini, mengindikasikan adanya pembinaan etika khusus untuk
sahabat, ketika sedang berkomunikasi dengan Nabi Muhammad, agar lebih sopan dalam
berbicara dan memilih diksi yang tepat/pantas. (3) al-maghza al-mutah}arrik al-mu?asir
adalah tinjaun luas dari signifikansi yang telah ditemukan, bahwa pesan beretika dalam
berkomunikasi berlaku untuk sesama manusia, dalam ruang lingkup yang lebih luas, baik
di dunia nyata maupun dunia maya.