DETAIL DOCUMENT
KISAH ZULQARNAIN DALAM AL-QUR’AN : TELAAH MA’NA-CUM-MAGHZA TERHADAP QS. AL-KAHFI AYAT 83-99
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
Siti Mursida, NIM.: 20205031015
Subject
Tafsir Al-Qur'an 
Datestamp
2022-11-23 02:20:16 
Abstract :
Sosok Zulqarnain dalam realitas sejarah masih menjadi misteri baik dikalangan mufasir maupun sejarawan. Mayoritas mufasir menyatakan bahwa ia adalah Alexander The Great dari Macedonia. Hal tersebut dikarenakan sosoknya dikenal sebagai penguasa barat dan timur. Sebagian lain menyatakan ia adalah seorang raja dari Himyar yaitu Abu Bakar bin Ifriqisy. Pendapat ini dikuatkan dengan statusnya sebagai Muslim yang menguasai daerah yang luas dan membangun kota Afrika. Selain kedua pendapat tersebut terdapat pendapat lain yang menyatakan sosoknya merupakan nabi, hamba shalih, atau seorang raja. Namun diantara pendapat yang berkembang belum ada pendapat secara pasti tentang siapa sosok sejarah. Dibalik misteri sosoknya yang berada diantara mitos dan realitas, kisah Zulqarnain menjadi legitimasi kenabian Muhammad Saw. Hal tersebut karena ayat tentang kisah ini turun kepada Nabi Muhammad di saat orang-orang kafir mempertanyakan otoritas kenabiannya. Lalu mengapa pengetahuan tentang kisah Zulqarnain menjadi indikator diakuinya seorang nabi bagi ahlul kitab Madinah?. Tentu terdapat maksud dan tujuan Allah mengabarkan kisah ini sebagai pelajaran. Untuk memahami makna historis ayat serta menangkap makna utama (maghza) dari kisah tersebut dalam QS. Al-Kahfi ayat 83-99 digunakan metode ma?na cum maghza. Metode ini dilakukan dengan tiga tahapan yaitu makna historis (ma?na at-tarikhi), signifikansi fenomenal historis (maghza at-tarikhi), dan signifikansi dinamis (maghza mutah}arik al-mu?asir). Dengan pendekatan tersebut maka akan didapatkan makna tekstual dan kontekstual ayat sehingga menciptakan pemahaman yang menyeluruh. Makna historis (al-ma?na at-tarikhi) menunjukkan bahwa Z|ulqarnain merupakan laqab (julukan) yang diberikan kepada seorang tokoh yang merupakan seorang penguasa beriman yang menaklukkan wilayah barat dan timur. Dalam kisah tersebut terdapat ibrah dan pelajaran (zikran) terutama bagi seorang pemimpin. Tujuan utama diturunkan ayat tersebut dalam al-Qur?an adalah sebagai legitimasi kenabian Muhammad Saw dan pelajaran bagi orang kafir atau semua manusia. Sedangkan signifikansi fenomenal historis (al-magza at-tarikhi) dari ayat tersebut adalah pertama nilai ketauhidan. Kedua, nilai dakwah. Ketiga, Nilai kepemimpinan, Keempat, strategi bagi pemimpin dalam menghadapi masyarakat yang kompleks. Kelima, keutamaan Ilmu. Kemudian Signifikansi fenomenal dinamis (al-maghza al-mutaharik) ayat tentang kisah Z|ulqarnain memiliki nilai-nilai yang dapat dikontekstualisasikan di masa kini terutama dalam bidang kepemimpinan, politik dan sains. Dari kontekstualisasi tersebut menunjukkan bahwa al-Qur?an merupakan mukjizat yang nyata dan shahih li kulli zaman wa makan. 
Institution Info

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga