Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
Siti Khasbiatur Rokhmah, NIM.: 20105050067
Subject
Ilmu Hadits
Datestamp
2024-05-08 01:58:23
Abstract :
Seiring berjalannya waktu, diperlukan suatu kajian keilmuan yang mampu menganalisis berbagai permasalahan kontemporer sesuai dengan kondisi masyarakat. Salah satu topik yang menjadi perdebatan dalam diskusi mengenai masalah kontemporer adalah interpretasi hadis, termasuk di dalamnya hadis tentang larangan tabattul. Meskipun dengan adanya
keberadaan hadis ini, masih ada individu yang menggunakan hadis tersebut sebagai alasan untuk membenarkan perilaku tabattultabattul. Padahal Islam menolak
praktek seperti rahbaniyy ah (kerahiban), di mana seseorang hidup sebagai
pertapa, tidak menikah, dan memutuskan diri dari masyarakat. Penelitian ini
membahas pemahaman hadis tentang larangan tabattul dengan
kontekstualisasinya di era kontemporer.
Penelitian ini bersifat
library research menggunakan metode kualitatif
dengan memakai teori ma?anil hadis yang ditawarkan oleh Yusuf al Qardhawi
guna memahami hadis Nabi. Dari delapan tahapan yang di tawarkan, peneliti
hanya menggunakan lima tahapan. Diantaranya memahami hadits sesuai
dengan petunjuk al Qur?an, menghimpun hadits hadits setema, menentukan
sarana yang berubah dan tujuan yang tetap, memahami hadits dengan
mempertimbangkan latarbelakangnya, situasi, dan kondisi ketika hadits itu
diucapkan, dan memastikan makna dan konotasi kata dalam hadits.
H
adis Bukhari no. 5073 tentang larangan tabattul memiliki sanad yang
sahih dan matan yang dapat diterima , sehingga dapat dijadikan hujjah oleh
umat Islam. Tabattul diinterpretasikan sebagai menahan diri dari pernikahan
untuk beribadah, bukan dimaknai secara harfiah. Menikah dianjurkan dalam
Islam kecuali ada uzur syar'i yang membolehkan untuk tidak menikah .
Larangan tabattul ini relevan dalam konteks modern karena mencegah
tergelincirnya spiritualitas dan terjerumusnya manusia kedalam perbuatan
maksiat.