Institusion
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Author
KHUSNUL KHATIMAH, NIM. 09123008
Subject
Kebudayaan Islam
Datestamp
2015-08-12 08:28:55
Abstract :
Salah satu pondasi terwujudnya struktuk kekeluargaan antar individu
ditentukan oleh sikap seseorang. Sikap yang diterapkan oleh leluhur Bugis di
segala sektor kehidupan diantaranya sipa’ sipakatau, sipakalebbi, sipakainge
(nilai 3-S). Namun, zaman modernisasi dan informasi ini menjadi ancaman bagi
identitas suku bangsa karena kurangnya pengenalan dan penghayatan terhadap
nilai–nilai budaya sendiri, bahkan semakin mendekatkan pada degradasi moral. Di
tengah kondisi seperti ini, masih ada beberapa kelompok pemerhati budaya seperti
organisasi yang berbasis kedaerahan di mana digerakkan oleh sekelompok kaum
intelektual yaitu organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Bone (FKMB) di
Yogyakarta.
FKMB-Y berupaya melestarikan warisan budaya khususnya budaya Bugis
melalui interaksi sosial mereka pada setiap kegiatannya. Oleh karena itu, penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengamalan Nilai sipakatau,
sipakalebbi, sipakainge di lingkungan Forum Komunikasi Mahasiswa Bone-
Yogyakarta†yang bertempat di Asrama Arung Palakka, Jln. Kaliurang KM 8,5
Perum Dayu Baru II No. 4a Ngalik, Sleman, Yogyakarta. Adapun tujuan
penelitian ini adalah menjelaskan keberadaan anggota FKMB-Y sebagai subyek
budaya dalam pelestarian budaya masyarakat Bugis di Yogyakarta, mengenal
kehidupan masyarakat Bugis dalam kearifan lokal, serta memberikan pemahaman
tentang konsep interaksi anggota FKMB-Y dalam kegiatannya dan pengaruhnya
terhadap pengamalan nilai sipakatau, sipakalebbi, dan sipakainge.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian budaya dengan pendekatan
sosiologis dan antropologis. Pendekatan sosiologis adalah suatu landasan kajian
sebuah studi atau penelitian untuk mempelajari hakekat masyarakat dalam
kehidupan kelompok, baik struktur, dinamika, institusi, maupun interaksi
sosialnya. Sedangkan pendekatan antropologis adalah landasan untuk memahami
perilaku manusia (antropos) sesuai latar belakang kepercayaan dan
kebudayaannya secara manusiawi (humaniora).
Hasil penelitian telah membuktikan bahwa nilai sipakatau, sipakalebbi,
sipakainge tidak hanya sebatas nilai kultur yang diakui oleh masyarakatnya akan
tetapi juga teraplikasi pada tindakannya. Pengamalan nilai sipakatau, sipakalebbi,
sipakainge telah diwujudkan dalam interaksi sosial pelajar/mahasiswa Forum
Komunikasi Mahasiswa Bone pada setiap kegiatannya, bahkan menjadi asas
dalam menjalankan amanah organisasi secara tertulis.